Jambi (Antaranews Jambi) - Pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA) dengan menggunakan sistem "sanitary landfill" di Kota Jambi akan dimulai tahun ini karena proses pelelangan telah selesai dilakukan.
"Pelelangan untuk pengerjaan itu sudah dilaksanakan, mudah-mudahan tahun ini sudah bisa dibangun," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jambi, Ardi di Jambi, Senin.
Pembangunan tempat pembuangan akhir itu kata dia, merupakan bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum melalui dana hibah Bank Pembangunan Jerman (KFW) senilai Rp245 miliar.
Ia mengatakan, TPA Talang Gulo di Kota Jambi saat ini masih menggunakan sistem "control landfill" sudah over kapasitas sehingga dengan pembangunan TPA baru dengan sistem "sanitary landfill" melalui dana hibah itu sampah yang masuk ke TPA bisa dimanfaatkan.
Sistem "sanitary landfill" dalam pengolaan sampah itu kata Ardi menjelaskan, yaitu sistem pengelolaan sampah dengan cara?membuang dan menumpuk sampah di lokasi cekungan yang kemudian memadatkannya.
Dengan menggunakan sistem Itu menurut dia memiliki berbagai keuntungan, yakni sampah dapat diubah menjadi penghasil energi listri karena sampah akan mengeluarkan gas metana.
"Di samping itu, pengelolaan dengan sistem `sanitary landfill` itu sampah- sampah tersebut bisa dimanfaatkan menjadi kompos," katanya lagi.
Keuntungan lain yang didapat dari sistem pengolaan dengan menggunakan sistem tersebut, yakni dapat mengurangi polusi udara karena sampah-sampah tersebut berada di dalam tanah.
Apalagi saat ini produksi sampah yang dihasilkan di Kota Jambi setiap tahunnya terus mengalami peningkatan seiring semakin berkembangnya ibukota Provinsi Jambi itu.
"Saat ini rata-rata produksi sampah di Kota Jambi mencapai 1.500 meter kubik per hari," katanya Ardi menambahkan.***