Jambi, Antaranews Jambi – Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari masih memprioritaskan pengentasan lima jenis penyakit menular di daerah itu, dan terdapat dua jenis penyakit menular yang telah memasuki tahap eleminasi.
"Ada lima jenis penyakit menular yang menjadi prirotas kita, yakni penyakit TB paru, demam berdarah, HIV, malaria dan penyakit filariasis," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari dr Elfie Yennie di Muarabulian, Rabu.
Elvie mengatakan persoalan dalam pengentasan penyakit menular tersebut tidak bisa di lakukan oleh dinas kesehatan saja. Namun butuh sinergitas dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya.
Saat ini ada dua jenis penyakit menular di daerah itu tengah masuk kedalam tahap eleminasi. Yakni penyakit filariasis dan malaria.
Dari 45 kasus penyakit malaria yang dinyatakan positif di tahun 2016, pada tahun 2017 lalu turun menjadi 8 kasus. Di tahun 2018 ini belum ditemukan kasus malaria di daerah itu.
"Syarat lulus dari tahap eleminasi yakni selama tiga tahun berturut-turut tidak ada kasus penularan setempat. Dan ditahun 2017 lalu tidak ada kasus penularan setempat," kata dr Elfie.
Selain itu penyakit filariasis saat ini juga menuju tahap eleminasi. Pada tahun 2017, daerah itu lulus dalam tahap eleminasi pre-tas. Dan pada tahun 2018 ini daerah itu kembali melakukan tahapan task 1 yang merupakan tahapan eleminasi selanjutnya.
Pada tahapan pre-task di tahun 2017, ditemukan parasit mikro filaria dibawah satu persen, artinya tahapan pre-task tahun 2017 tersebut dinyatakan lulus dan dilanjutkan dalam tahapan eleminasi selanjutnya.
Sementara itu untuk jenis penyakit TB Paru, pada tahun 2016 di daerah itu ditemukan 224 kasus baru yang ditemukan melalaui pemeriksaan mikroskopis. Dan di tahun 2017 jumlah kasus penyakit tersebut meningkat menjadi 262 kasus.
Sedangkan untuk jenis penyakit demam berdarah, pada tahun 2016 lalu ditemukan 126 kasus. dan pada tahun 2017 menurun menjadi 67 kasus.
"Penanganan penyakit-penyakit tersebut dilakukan dengan pemberian obat secara rutin. Untuk penyakit TB paru nama obatnya anti Tuberkulosis. Dan salah satu penanganan penyakit demam berdarah yakni melakukan pemberantasan jentik nyamuk," kata dr Elfie menjelaskan.
Sementara itu untuk penyakit HIV, pada tahun 2017 lalu terdapat 25 kasus yang berhasil terdeteksi. Dari 25 kasus tersebut empat orang di antaranya telah meninggal dunia.
Untuk penanganan penyakit hiv dilakukan secara intensif oleh pihak rumah sakit. Dan kerahasiaan penderita akan di jaga oleh pihak rumah sakit. Obat yang di berikan kepada penderita hiv tersebut yakni Anti Retrok Viral (ARV).
"Obat-obatan yang diberikan untuk penyembuhan lima jenis penyakit tersebut diberikan secara gratis melalui layanan kesehatan yang telah ditunjuk. Seperti rumah sakit umum dan puskesmas," kata dr Elfie menambahkan