Jakarta (ANTARA) - Hasil penelitian baru yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition menunjukkan manfaat mengonsumsi kacang pistachio secara rutin bagi peningkatan kesehatan mata.
Sebagaimana dikutip dalam siaran Medical Daily pada Senin, menurut hasil penelitian tersebut rutin mengonsumsi dua genggam atau sekitar dua ons pistachio setiap hari selama sekitar tiga bulan berkaitan dengan peningkatan signifikan kepadatan optik pigmen makula (Macular Pigment Optical Density/MPOD).
MPOD merupakan ukuran penting kesehatan penglihatan, dengan kadar yang lebih tinggi menunjukkan kesehatan mata yang lebih baik. Kadar MPOD yang lebih tinggi melindungi mata dari cahaya biru dan kerusakan terkait usia.
Dalam risetnya, para peneliti melakukan uji coba terkontrol acak terhadap 36 peserta sehat dan bukan perokok, baik pria maupun wanita, yang berusia antara 40 dan 70 tahun.
Kadar MPOD peserta diukur setelah mereka diberi makanan normal dan setelah mengonsumsi dua ons pistachio per hari selama 12 minggu.
Para peneliti mendapati peningkatan MPOD yang nyata hanya dalam enam minggu konsumsi pistachio rutin.
Mereka mengaitkan peningkatan MPOD dengan kandungan lutein pada pistachio, yang menurut para peneliti merupakan satu-satunya kacang dengan sumber lutein terukur.
Dr. Tammy Scott selaku penulis utama hasil penelitian tersebut menyampaikan, hasil riset menunjukkan bahwa pistachio merupakan camilan bergizi yang baik bagi kesehatan mata.
Oleh karena itu, para peneliti berdasarkan penelitian mereka merekomendasikan pemasukan pistachio sebagai bagian dari makanan sehari-hari guna mengurangi risiko degenerasi makula terkait usia, yaitu hilangnya penglihatan secara bertahap yang mengaburkan penglihatan sentral.
"Dengan hanya memasukkan segenggam pistachio ke dalam makanan, Anda dapat meningkatkan asupan lutein, yang sangat penting untuk melindungi mata," kata Dr. Scott.
Selain baik untuk kesehatan mata, lutein juga mendukung kesehatan otak dengan mengurangi penurunan fungsi kognitif.
Menurut penelitian, kadar lutein yang lebih tinggi berkaitan dengan peningkatan kinerja kognitif, termasuk memori dan kecepatan pemrosesan yang lebih baik.
Dr. Elizabeth Johnson, salah satu peneliti yang terlibat dalam penelitian, menyampaikan bahwa lutein juga dapat membantu mengurangi stres oksidatif dan peradangan.