Peristiwa terjadi pada saat ibu kota negara Afghanistan itu sedang menyelenggarakan perayaan hari besar Nawruz, yang menandai awal tahun baru Persia, demikian Reuters.
Ledakan tersebut menggarisbawahi ancaman terhadap kota itu dari serangan-serangan militan kendati pemerintah telah menjanjikan akan mengetatkan pengamanan pascaserangan di Kabul pusat pada Januari, yang menewaskan sekitar 100 orang.
Kelompok gerilyawan ISIS, yang sebelumnya melakukan serangan-serangan dengan menjadikan kalangan Syiah sebagai targetnya, menyatakan bertanggung jawab atas ledakan pada Rabu.
ISIS mengatakan serangan itu memang mengincar kalangan Syiah, yang sedang merayakan Nawruz, kata kantor berita Amaq milik ISIS.
Taliban, yang kerap memerangi jaringan lokal ISIS di Afghanistan, mengeluarkan pernyataan yang berisi bantahan bahwa pihaknya terlibat dalam pengeboman bunuh diri itu.
Kabul sebenarnya telah berjaga-jaga untuk menghindarkan kemungkinan serangan pada hari besar Nawruz tapi si pengebom bunuh diri masih bisa menjalankan aksinya ketika orang-orang sedang keluar meninggalkan tempat suci Kart-e Sakhi di sebuah daerah di bagian barat kota, yang sebagian besar penduduknya merupakan penganut Syiah.
"Orang-orang sedang pulang ke rumah dengan suka cita setelah selesai mengikuti upacara ketika pengebom bunuh diri itu meledakkan bomnya di antara mereka," kata kepala kepolisian Kabul Daud Amin.
"Banyak personel kami yang syahid," ungkapnya.***