Dubes Andy hadir dalam acara tersebut atas undangan Komandan Batalyon Pasukan Pemeliharaan Perdamaian RI di Unifil, Lebanon Selatan. Acara itu juga dihadiri oleh Komandan Pasukan (Force Commander) UNIFIL, Mayjen Stefano Del Col (Italia) dan Dubes RI untuk Lebanon, Achmad Chozin Chumaidy.
Dalam acara itu dilakukan penyematan medali penghargaan dari Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kepada para komandan dan personil pasukan perdamaian RI atas jasa dan pengabdian mereka selama bertugas di misi perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).
Selain diwarnai dengan penyematan medali penghargaan, acara "Parade Medali" tersebut juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni seperti calung reog, tari piring dan tari kecak yang dibawakan oleh personil pasukan Garuda.
Acara itu semakin menarik dengan penampilan defile senjata, pencak silat dan peragaan bela diri oleh personil pria maupun wanita. Pertunjukan dan penampilan seni dan budaya yang dilakukan oleh tentara profesional itu mendapatkan sambutan meriah dari Komandan Pasukan UNIFIL dan para tamu undangan dari Angkatan Bersenjata Lebanon dan pasukan perdamaian negara lain yang bergabung dalam UNIFIL.
Setelah parade medali, Komandan Batalyon Pasukan Perdamaian Garuda di UNIFIL, Kolonel Murbianto Adhi Wibowo menyematkan brevet Pasukan Garuda kepada Dubes RI Andy Rachmianto. Pemberian brevet tersebut sebagai bentuk penghargaan atas peranan Dubes Andy sewaktu masih menjabat sebagai Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata (KIPS), Kementerian Luar Negeri RI periode 2013-2017.
Dubes Andy dinilai telah banyak membantu dalam koordinasi kebijakan dan penyiapan pengiriman pasukan RI untuk misi perdamaian PBB di berbagai negara, termasuk UNIFIL.
Dubes Andy menyatakan terima kasih atas penyematan brevet Pasukan Garuda tersebut. Dia berharap agar pemerintah RI dapat mewujudkan "Visi 4.000 Pasukan Perdamaian" sebagai bagian dari komitmen Indonesia dalam memelihara perdamaian dan keamanan internasional yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Pasukan perdamaian Garuda yang berjumlah lebih dari 1.300 personil, termasuk Satuan Tugas Maritim (Maritime Task Force) yang diperkuat KRI Sultan Hasanusdin, merupakan pasukan terbesar di misi UNIFIL yang berkekuatan lebih dari 10.400 pasukan dari 41 negara anggota PBB.
Pengiriman dan partisipasi pada berbagai misi perdamaian PBB merupakan bentuk kontribusi Indonesia dalam penciptaan perdamaian dunia.