Bima Sakti tak hiraukan Goran Eriksson di kubu Filipina
Minggu, 4 November 2018 20:57 WIB
Jakarta (Antaranews Jambi) - Pelatih tim nasional sepak bola Indonesia Bima Sakti tidak menghiraukan nama besar Sven-Goran Eriksson, yang menjadi pelatih lawan Indonesia di Grup B Piala AFF 2018, Filipina.
Sven-Goran Eriksson merupakan sosok tenar yang pernah menangani timnas Inggris di dua Piala Dunia, yaitu Piala Dunia tahun 2002 dan 2006.
"Bagi saya, nama besar itu tidak penting," ujar Bima Sakti usai menghadiri acara Tur Trofi Piala AFF 2018 di Jakarta, Minggu.
Terkait hal tersebut, Bima pun berkisah tentang pengalamannya menghadiri acara FIFA Football Conference 2018 dan The Best FIFA Football Awards 2018 di London, Inggris.
Ketika itu, dirinya sempat berjumpa dan bertukar pikiran dengan pelatih kelas dunia seperti Marko van Basten serta Didier Deschamps yang membawa Prancis juara Piala Dunia 2018.
Van Basten dan Deschamps, kata Bima, menekankan bahwa sejago apapun seorang pelatih, dia tidak akan pernah menjadi penentu hasil pertandingan.
"Setiap tim dapat meraih hasil yang bagus hanya dengan latihan yang baik. Oleh karena itulah saya merasa beruntung di tengah orang-orang besar, yaitu para pemain saya yang mau berusaha maksimal sekuat tenaga demi timnas," tutur pelatih berusia 42 tahun itu.
Seperti diketahui, tim nasional Indonesia akan berlaga di Piala AFF 2018 yang berlangsung pada 8 November-15 Desember 2018.
Tim nasional Indonesia, yang bergabung di Grup B bersama Thailand, Singapura, Filipina dan Timor Leste, mulai bertanding pada Jumat, 9 November 2018 menghadapi Singapura di Stadion Nasional, Singapura.
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sendiri menargetkan Indonesia meraih juara di Piala AFF 2018 tersebut.
Baca juga: Bima minta maaf Timnas tanpa pemain Papua
Baca juga: Andik gantikan Saddil
Baca juga: Bima Sakti panggil 23 pemain
Baca juga: Sven-Goran Eriksson akan latih timnas Filipina untuk Piala AFF
Sven-Goran Eriksson merupakan sosok tenar yang pernah menangani timnas Inggris di dua Piala Dunia, yaitu Piala Dunia tahun 2002 dan 2006.
"Bagi saya, nama besar itu tidak penting," ujar Bima Sakti usai menghadiri acara Tur Trofi Piala AFF 2018 di Jakarta, Minggu.
Terkait hal tersebut, Bima pun berkisah tentang pengalamannya menghadiri acara FIFA Football Conference 2018 dan The Best FIFA Football Awards 2018 di London, Inggris.
Ketika itu, dirinya sempat berjumpa dan bertukar pikiran dengan pelatih kelas dunia seperti Marko van Basten serta Didier Deschamps yang membawa Prancis juara Piala Dunia 2018.
Van Basten dan Deschamps, kata Bima, menekankan bahwa sejago apapun seorang pelatih, dia tidak akan pernah menjadi penentu hasil pertandingan.
"Setiap tim dapat meraih hasil yang bagus hanya dengan latihan yang baik. Oleh karena itulah saya merasa beruntung di tengah orang-orang besar, yaitu para pemain saya yang mau berusaha maksimal sekuat tenaga demi timnas," tutur pelatih berusia 42 tahun itu.
Seperti diketahui, tim nasional Indonesia akan berlaga di Piala AFF 2018 yang berlangsung pada 8 November-15 Desember 2018.
Tim nasional Indonesia, yang bergabung di Grup B bersama Thailand, Singapura, Filipina dan Timor Leste, mulai bertanding pada Jumat, 9 November 2018 menghadapi Singapura di Stadion Nasional, Singapura.
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sendiri menargetkan Indonesia meraih juara di Piala AFF 2018 tersebut.
Baca juga: Bima minta maaf Timnas tanpa pemain Papua
Baca juga: Andik gantikan Saddil
Baca juga: Bima Sakti panggil 23 pemain
Baca juga: Sven-Goran Eriksson akan latih timnas Filipina untuk Piala AFF