"Kita sedang ikut tender, di salah satu negara ASEAN dan di negara Asia Selatan. Di ASEAN 44 unit, kalau yang di Asia Selatan 120 unit," katanya di Komplek Pindad, Bandung, Jumat, usai acara penandatanganan kontrak alutsista.
Widjajanto enggan menyebutkan nama negaranya. "Jangan nyebut nama negara ya, nanti saya disemprit," ucapnya.
Tank Harimau merupakan hasil kerja sama dengan Turki. Tank tersebut dikembangkan masing-masing oleh dua negara tersebut. Untuk pemasarannya, telah bersepakat bahwa Indonesia di Asia sementara untuk Turki di Eropa, tutur Widjajanto.
Ia mengatakan, saat ini pembuatan tank tersebut telah memiliki kadar kandungan lokal untuk bahan material sekitar 60-70 persen. Untuk baja, masih dilakukan impor, mengingat belum ada yang mengembangkan di Indonesia.
Tank Harimau merupakan kendaraan tempur tank medium modern. Dikembangkan bersama antara PT Pindad dengan FNSS Turki. Bila di Indonesia dinamai Harimau, di Turki dinamai Kaplan MT.