Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) bakal fokus mengawal langkah sprinter Lalu Muhammad Zohri demi bisa lolos ke Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang mengingat prestasinya terus menanjak.
"Setelah kejuaraan ini Zohri akan dipersiapkan kejuaraan dalam bulan Mei di Yokohama dan Osaka agar mendapat rangking untuk lolos Olimpiade," kata Wakil Sekretaris PB PASI Tuti Merdiko di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis.
Zohri diharapkan bisa berperan dalam nomor estafet 4x100 meter di kejuaraan World Relay Champhionship 2019 di Yokohama dan Osaka, Jepang, pada 11-12 Mei, setelah sebelumnya hanya turun di nomor 100 meter pada Kejuaraan Asia di Doha, Qatar. Lebih jauh lagi, Zohri juga diharapkan bisa lolos kualifikasi kejuaraan dunia.
Di nomor 100 meter, Zohri dinilai memiliki peluang sangat besar untuk menembus ambang batas kelolosan Olimpiade 2020 yang dipatok pada 10,05 detik.
Pasalnya atlet berusia 19 tahun itu yang mampu memperbaiki catatan waktunya dari 10,18 detik menjadi 10,13 detik dalam waktu beberapa bulan.
"Kita percaya dan Zohri sendiri sudah bertekad untuk bisa menembus limit Olimpiade itu sendiri," kata Tuti menambahkan.
PB PASI akan selalu mengapresiasi tinggi untuk seluruh atlet yang berprestasi dengan tekat yang selalu dijunjung oleh atlet sendiri untuk selalu berlatih keras.
Zohri beserta rombongan kontingen Indonesia dalam Kejuaraan Asia mendarat di Tanah Air menggunakan maskapai penerbangan Qatar Airways pada Kamis malam pukul 22.30 WIB. Ketibaan Zohri dkk mendapatkan sambutan tersendiri.
Sprinter andalan Indonesia tersebut mengukir prestasi manis, setelah sukses meraih medali perak dan mempertajam rekor nasional (rekornas) lari jarak pendek nomor 100 meter di Kejuaraan Atletik Asia 2019 di Doha, Qatar, Senin (22/4) waktu setempat.
Zohri berhasil mencatatatkan waktu 10,13 detik dan memecahkan rekor nasional yang selama 10 tahun terakhir dipegang oleh Suryo Agung Wibowo dengan catatan waktu 10,17 detik.
Meski demikian Zohri mengaku persiapan untuk turun di Kejuaraan Atletik Asia 2019 kurang maksimal karena dirinya juga harus menjalani kegiatan lain diluar latihan meski sebelumnya meraih medali emas pada Grand Prix Malaysia terbuka dengan mencatatkan waktu 10,20 detik pada Maret lalu.
"Pulang dari Malaysia latihannya kurang terlalu maksimal, karena saya mengikuti ujian nasional dan tegang," kata juara dunia junior 2018 itu.
Zohri berjanji dalam waktu terdekat Zohri akan lebih fokus untuk mengikuti kejuaraan World Relay Championship 2019 di Yokohama dan Osaka, Jepang untuk meraih batas waktu 10,05 detik agar bisa lolos dalam Olimpiade 2020.