Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batanghari telah melibatkan TNI dan Polri dalam upaya pencegahan kebakaran lahan dan hutan yang cukup efektif menekan angka kejadian karhutla di daerah tersebut.
Sekretaris Badan Penanggulanggan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batanghari Samral Lubis di Batanghari, Rabu (3/6) mengatakan pemerintah Kabupaten Batanghari belum memiliki anggaran khusus untuk sosialiasi pencegahan karhutla, sehingga pihaknya mengoptmalkan sinergi dengan TNI dan Polri, disamping peran serta masyarakat dan stakeholder lainnya.
"Untuk TNI kita sinergi edukasi masyarakat melalui Babinsa, sementara Polri sosialisasi ini dibantu oleh Babinkamtibmas, mereka bantu memberi pencerahan kepada masyarakat tentang bahaya membakar lahan," kata Samral.
Tak hanya mengandalkan TNI dan Polri sosialisasi pencegahan karhutla juga dilakukan oleh personil BPBD secara maraton. Sasarannya adalah masyarakat dan perusahaan.
"Kita punya lima personel BPBD yang beroperasi dengan motor trail, mereka rajin patroli ke lapangan, sembari memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang bahaya Karhutla," katanya.
Sinergitas itu diklaim mampu mengurangi kasus karhutla selama semester pertama tahun 2019. Menurut laporan terakhir ditemukan empat kasus karhutla dan berhasil ditanggulangi.
"Berkaca dari tahun sebelumnya, tahun ini angka karhutla cenderung turun, dari Januari hingga akhir Juni 2019 hanya empat kasus," ungkap Samral.
Sementara itu berdasarkan kajian BMKG, Kabupaten Batanghari akan dilanda musim kemarau hingga Oktober mendatang kondisi ini dipengaruhi oleh badai Elnino moderat yang dimulai sejak akhir Mei lalu.