Jambi (ANTARA) - Warga Suku Anak Dalam (SAD) yang tergabung dalam kelompok Serikat Mandiri Batanghari (SMB) menyerahkan sepuluh unit senjata api rakitan kepada petugas yang melakukan patroli di lokasi PT Wira Karya Sakti (WKS).
“Ketika sedang melakukan patroli, tim menemukan dua orang (SAD) yang menunjukan (senjata) kepada tim keamanaan, kemudian, SAD lain juga ikut menyerahkan, semuanya ada sepuluh pucuk,” kata Kapolres Batanghari AKBP Moh Santoso di Jambi, Senin.
Penyerahan sepuluh pucuk senjata api rakitan tersebut bermula ketika satuan petugas pengamanan yang terdiri TNI, Polisi dan security WKS ketika sedang melaksanakan patroli dilokasi PT WKS pada Minggu 21 Juli 2019. 50 orang warga SAD yang menyerahkan sepuluh pucuk senjata api rakitan kemudian satu persatu diintrogasi dan didata. Warga SAD itu turut diberikan pembinaan agar tidak mudah terpedaya.
“Setelah Kita lakukan pembinaan mereka kita pulangkan ke tempat asalnya di di Desa Muara Kilis, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo dengan menggunakan dua unit bus dan truck,” kata AKBP Moh Santoso.
Kelompok SAD itu menyerahkan senjata api rakitan tersebut dengan suka rela dan sebagai bentuk penyesalan mereka karena telah bergabung dengan kelompok SMB pimpinan Muslim. Dari pengakuan warga SAD itu, mereka merasa tertipu dengan kegiatan kelompok SMB. Dan setelah mendapatkan sosialisasi dan diberikan pengertian akhirnya warga SAD kelompok Marahman yang berjumlah 50 orang itu sadar dan secara suka rela menyerahkan senjata api rakitan laras panjang.
Warga SAD kelompok Marahman tersebut bergabung dengan kelompok SMB selama kurang lebih sepuluh bulan. Selama bergabung dengan kelompok SMB, warga SAD tersebut menduduki lahan konsesi PT WKS jalan poros 800 blok 473.
Sepuluh unit senjata api rakitan tersebut mulanya diserahkan kepada Prada Budi, Yonif 142/KJ Jambi. Kemudian senjata tersebut dikirim ke Polsek Mersam yang diterima langsung oleh Kapolsek Iptu Heri Triyanto SP.
“Dan dari Polsek Mersam ini kemudian diserahkan lagi di Polres Batanghari, untuk sementara sepuluh pucuk senjata rakitan masih diamankan di Polres Batanghari,” kata AKBP Moh Santoso.
Operasi pengamanan di lokasi PT WKS itu akan terus dilakukan sampai dilokasi benar-benar steril dan aman. Karena kemungkinan untuk ditemukan senjata lain di lokasi itu masih tetap ada.