Jakarta (ANTARA) - PT Kimia Farma Tbk. menyebut terbentuknya holding BUMN farmasi akan mendukung hilirisasi produk kesehatan.
Verdi menambahkan pentingnya dukungan holding terhadap hilirisasi mengingat saat ini Kimia Farma memiliki rantai bisnis dari hulu ke hilir (retail farmasi, distribusi, laboratorium diagnostik dan klinik kesehatan).
Dalam kesempatan sama, Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto mengungkapkan bahwa Indofarma berkomitmen mendukung Holding BUMN Farmasi untuk bersama-sama mewujudkan kemandirian dan meningkatkan daya saing industri farmasi dan alat kesehatan dalam negeri.
Sesuai cetak biru dari Holding BUMN Farmasi, selain tetap mengembangkan beberapa produk farmasi, Indofarma juga akan menitik fokuskan pada pengembangan produk Natural Extract dan Medical Equipment (alat kesehatan).
Kimia Farma dan Indofarma merupakan anggota Holding BUMN farmasi, dengan Bio Farma sebagai induk holding.
Bio Farma akan tetap fokus pada core bisnis utama saat ini yaitu sebagai produsen vaksin dan antisera, dengan adanya manajemen tersendiri yang fokus kepada sektor tersebut sebagai operating holding.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir membentuk sub holding BUMN farmasi dalam rangka menciptakan ketahanan kesehatan dan mengurangi impor obat.
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan sub holding BUMN farmasi tersebut terdiri dari Kimia Farma dan Indofarma dengan Bio Farma sebagai induknya.
Sub holding BUMN farmasi ini dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.862/KMK.06/2019 dan resmi berdiri pada 31 Januari 2020.
Arya mengatakan bahwa penyertaan saham-saham BUMN sub holding farmasi ini sudah berhasil dirampungkan.
Baca juga: Bio Farma: Holding BUMN farmasi bertujuan perkuat kemandirian nasional
Baca juga: Erick Thohir bentuk sub holding BUMN farmasi
Baca juga: Kimia Farma yakin dongkrak "market share" dengan bergabung di holding