Jakarta (ANTARA) - PT Kimia Farma Tbk atau KF menunda jadwal Vaksinasi Gotong Royong (VGR) Individu yang rencananya dimulai pada Senin ini karena akan memperpanjang masa sosialisasi program vaksinasi tersebut.
Ganti mengatakan besarnya animo serta banyaknya pertanyaan yang masuk atas pelaksanaan VGR Individu membuat manajemen memutuskan memperpanjang masa sosialisasi serta pengaturan pendaftaran calon peserta.
"Terima kasih atas pemahaman para pelanggan serta animo untuk bersama-sama mendorong tercapainya kekebalan komunal (herd immunity) yang lebih cepat di Indonesia," katanya.
Baca juga: Kimia Farma ungkap cara registrasi Vaksinasi Gotong Royong Individu
Sebelumnya, PT Kimia Farma Diagnostika (KFD), cucu usaha KF, menyediakan 40.000 dosis vaksin individu berbayar untuk tahap pertama penyaluran vaksinasi di enam kota Jawa dan Bali.
Plt Direktur Utama KFD Agus Chandra mengatakan pihaknya membuka delapan titik penjualan vaksin COVID-19 melalui jaringan klinik perusahaan, yakni tiga di Jakarta, lalu satu di Bandung, Solo, Semarang, Surabaya, dan Bali.
Berdasarkan aturan pemerintah, harga vaksin berbayar per dosis Rp321.660 ditambah dengan harga layanan Rp117.910, sehingga harga per dosis vaksin yang dibebankan kepada penerima manfaat seharga Rp439.570 per dosis.
Dengan setiap orang mendapatkan suntikan sebanyak dua kali, maka harga paket lengkap vaksin mencapai Rp879.140 per individu.
KFD rencananya membuka akses bagi masyarakat yang ingin membeli vaksin impor jenis Sinopharm tersebut mulai Senin ini, namun kemudian ditunda hingga waktu yang tidak ditentukan.
Baca juga: 40.000 dosis vaksin COVID-19 berbayar tersedia di enam kota
Baca juga: Jumlah vaksin gotong royong individu tersedia 1,5 juta dosis
Baca juga: Vaksin gratis tetap jalan meski ada layanan vaksin berbayar