Palembang (ANTARA) - Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel 8 berkapasitas 2x660 megawatt senilai 1,68 miliar dolar AS yang dikelola PT Huadian Bukit Asam Power diharapkan selesai sesuai target pada Maret 2022.
Vice President Direktur PT Huadian Bukit Asam Power, Dadan Ruswandana dalam keterangan tertulis di Palembang, Rabu, mengatakan pembangunan PLTU di Kabupaten Muara Enim ini telah mencapai 22 persen dan belum ada keterlambatan meski saat ini ada kendala pengangkutan barang dari China.
"Pada 2020 ada beberapa pengerjaan cukup besar mulai dilakukan seperti Boiler Turbine dan Genarator (BTG) yang harus sudah masuk, Ini menjadi fokus kami sekarang," ujar Dadang.
Menurut dia, operasi komersial unit 1 direncanakan berlangsung sesuai jadwal pada Desember 2021, sedangkan unit 2 diharapkan akan selesai pada Maret 2022.
Terdapat tiga komponen utama dalam konstruksi PLTU Sumsel 8 yakni desain, konstruksi pembangkit listrik dan transmisi, sedangkan sisanya merupakan konstruksi Bukit Asam untuk suplai batubara.
"Memang ada beberapa kendala selama pembangunan konstruksi dari sisi budget, namun masih bisa diatasi, yang penting jangan sampai ada pembengkakan biaya," tambah Dadang.
Selaku pengelola dan kontraktor, pihaknya mengaku harus fokus kepada anggaran, mutu, waktu, sosial serta keselamatan karena PLTU Sumsel 8 salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Dari pengalaman saya, desain jauh lebih bagus, barang, pekerjaan, boiler maupun batubara cukup bagus, kualitas materialnya, walaupun dari China tetapi dipilih dari kelas yang tinggi," katanya.
Proyek PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 masuk dalam megaproyek 35.000 Megawatt yang dibangun PT Bukit Asam bersama China Huadian Hongkong Company Ltd, serta dikelola PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) berkapasitas 2x660 megawatt.
Rencananya HBAP membangun jalur transmisi dari PLTU Sumsel 8 yang akan menggunakan batubara dengan kadar kalori 4.200 kcal/kg ke Gardu Induk PLN di Muara Enim sejauh 45 kilometer, kemudian dialirkan untuk jaringan Sumatera Grid menggunakan jaringan sutet 500 Kilovolt.
Pembangunan PLTU 8 Sumsel diharapkan tuntas Maret 2022
Rabu, 4 Maret 2020 13:57 WIB