Jambi (ANTARA) - Anggota Reskrim Polresta Jambi masih melakukan penyelidikan atas kematian Haryo Suryadi Putra (33) warga Lubuk Begalung, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat yang ditemukan mengapung di Sungai Batanghari dekat intake PDAM di kawasan Pulau Pandan, Kota Jambi.
Kasat Reskrim Polresta Jambi, Kompol Suhardi Hery Heryanto saat dikonfirmasi, Sabtu mengatakan kepolisian masih belum bisa berkomentar banyak terkait kasus itu karena masih melakukan penyelidikan atas jenazah karyawan Agung Automal Pekanbaru, Riau pada Jumat (6/3).
Korban Haryo dikabarkan hilang kontak sejak Selasa lalu (3/3), saat itu dia sedang dalam perjalanan dari Padang ke Pekanbaru dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Nmax.
Haryo yang saat perjalanan tersebut mengenakan baju kaos merah disebutkan terakhir kali melakukan kontak telepon pukul 21.12 WIB, pada Selasa malam (3/3) dan saat itu, Haryo mengabarkan jika dirinya sedang berhenti beristirahat di sebuah warung sebelum daerah Bangkinang, Riau dan setelah itu keluarga kehilangan kontak hingga jenazahnya ditemukan.
Kuat dugaan Haryo merupakan korban aksi kejahatan. Bahkan ada dugaan jenazah Haryo sengaja hendak ditenggelamkan di Sungai Batanghari dan dugaan ini diperkuat dengan barang bukti yang ditemukan pihak kepolisian di sekitar lokasi penemuan jenazah Haryo. Salah satunya adalah tas ransel warna hitam yang berisikan tiga buah batu bata.
Tiga buah batu bata dalam tas ransel tersebut diduga dijadikan alat pemberat untuk menenggelamkan jenazah Haryo di Sungai Batanghari.
Sementara itu, sepeda motor Yamaha Nmax yang dikendarai Haryo dari Padang ke Pekanbaru hingga saat ini juga tidak diketahui keberadaannya.
Polresta Jambi selidiki latar kematian Haryo, karyawan Automal Pekanbaru
Sabtu, 7 Maret 2020 12:50 WIB