Yogyakarta (ANTARA) - Seorang pegiat seni di Kota Yogyakarta Yustina Neni berinisiatif menyulap rumah makan miliknya yang bernama "Kedai Kebun Resto" menjadi dapur umum untuk menyiapkan nasi kotak bagi warga terdampak COVID-19.
Yustina Neni saat ditemui di restonya, Selasa, mengatakan alasan utama mengubah sementara fungsi restorannya yang terletak di Jalan Turtodipuran, Mantrijeron, Kota Yogyakarta menjadi dapur umum adalah untuk menjaga nalar dan fisiknya agar tetap bergerak dan bermanfaat untuk sesama.
"Kita harus tetap menjaga nalar, harus berpikir dan kemudian kita harus memberikan sesuatu supaya seimbang," kata Neni sapaan akrabnya.
Menurut dia, dibantu empat pekerjanya setiap hari ia membuat tidak kurang dari 100 nasi kotak dengan menu yang terus berganti.
Meski tidak tahu pasti ratusan nasi kotak buatannya bakal didistribusikan untuk siapa saja, Neni berprinsip bahwa membuatnya harus dengan sepenuh hati dan memperhatikan kualitas serta menu yang tidak boleh sama. "Pokoknya 'full of happines' itu harus muncul di dalam setiap sajian," kata Neni yang juga mantan Direktur Yayasan Biennale Yogyakarta ini.
Menurut dia, keputusan untuk membuka dapur umum muncul setelah dirinya resmi menutup sementara restorannya pada 1 April 2020 karena sudah tidak ada pengunjung atau wisatawan yang datang memesan makanan.
Kebiasaan membuat aneka hidangan sembari aktif terlibat di bidang seni dan budaya membuat Neni ingin terus bergerak dan produktif di tengah pandemi COVID-19. "Biasanya kita bekerja bergerak dengan kecepatan 100 kilometer per jam terus tiba-tiba enggak (bergerak), malah jadi sakit terus mampet pikirannya," kata pendiri Kedai Kebun Forum (KKF) ini.
Dia mengaku mendapat informasi mengenai gerakan Aksi Dapur Berbagi melalui media sosial dan memutuskan ikut bergabung sebagai sukarelawan dengan menyiapkan tenaga dan dapur serta ruangan resto miliknya untuk menyiapkan nasi kotak.
Setelah memasok bahan baku mentah untuk Neni, relawan dari Aksi Dapur Berbagi akan mendistribusikan nasi kotak ke kelompok masyarakat yang dinilai terdampak COVID-19 secara ekonomi.
Inisiator Dapur Aksi Berbagi, Ignasius Kendal mengatakan Yustina Neni adalah satu di antara para pegiat seni dan budayawan yang bersedia terlibat dalam gerakan sosial ini.
Menurut Kendal, nasi kotak sebagian didistribusikan kepada para mahasiswa Yogyakarta dari luar daerah yang terjebak tidak bisa mudik serta terkendala uang bulanan dari orang tua. Selain itu, gerakan itu juga menyasar pelaku seni yang juga terdampak pandemi.
"Untuk siang dibagikan ke tenaga alih daya RSUP Sardjito, RSUD Sleman, kalau malam ke komunitas waria, pengamen jalanan, serta lansia di bantaran sungai," kata Kendal.
Seorang pemilik restoran di Togyakarta sulap tempat usaha jadi dapur umum COVID-19
Selasa, 21 April 2020 14:49 WIB