Jakarta (ANTARA) - Perum Bulog dan PT Pupuk Indonesia (Persero) sebagai dua BUMN di sektor pangan dan industri pupuk yang mendukung produktivitas tanaman pangan, bersinergi menjaga ketahanan pangan nasional sesuai perannya masing-masing.
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh menyebutkan pihaknya terus melakukan optimalisasi penyerapan gabah untuk mengamankan cadangan beras pemerintah.
"Stok beras sampai Lebaran hingga akhir Desember cukup. Kita memperhitungkan sampai Februari 2021 karena biasanya panen setelah Agustus-September, baru ada lagi bulan April 2021," kata Tri pada bincang "Brand Eksis di Tengah Krisis" yang diselenggarakan LKBN ANTARA di Jakarta, Rabu.
Tri menyebutkan saat ini total beras yang dikelola Perum Bulog dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia mencapai 1,42 juta ton dengan rincian cadangan beras pemerintah (CBP) 1,32 juta ton dan beras komersial 101.364 ton.
Bulog pun terus melakukan penyerapan gabah produksi petani hingga Juni dengan target 600.000 ton setara beras, dengan rata-rata penyerapan sekitar 15.000 ton per hari.
Namun demikian, Bulog juga harus mengantisipasi stok beras menjelang akhir tahun mengingat panen kedua pada tahun ini jatuh pada bulan Agustus-September, dan baru akan panen lagi pada April 2021.
Oleh karena itu, Kementerian Pertanian, sesuai instruksi Presiden Joko Widodo melakukan percepatan musim tanam kedua dengan memanfaatkan musim hujan yang masih ada pada Mei dan Juni ini.
Dalam mendukung produktivitas tanaman padi pada musim kedua ini, Pupuk Indonesia sebagai BUMN industri pupuk mendukung dalam hal ketersediaan pupuk bersubsidi bagi petani.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Imam Apriyanto Putro menyebutkan pihaknya sudah menjaga ketersediaan stok dan menjamin kelancaran distribusi pupuk dalam masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Kami sudah mempersiapkan diri dan menjaga ketersediaan pupuk, hanya saja di era PSBB ini, kami meminta kelonggaran untuk bisa mendistribusikan pupuk di gudang-gudang untuk bisa disalurkan kepada petani," katanya.
Imam menyebutkan stok pupuk hingga lini IV mencapai 1,2 juta ton untuk memenuhi kebutuhan musim tanam kedua atau musim tanam gadu.
Berdasarkan situs resmi Pupuk Indonesia per 19 Mei 2020 , stok pupuk harian lini II-IV mencapai 1,26 juta ton dengan rincian pupuk urea sebanyak 699.409 ton; NPK 296.880 ton; SP-36 92.943 ton; ZA 120.781 ton; dan organik 58.319 ton.