Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano kepada Antara, Kamis, di Jayapura, membenarkan adanya insiden yang terjadi saat hujan deras mengguyur.
Memang benar ada dua anak yang jadi korban saat tembok pemisah rubuh dan mengenai rumah mereka, kata Walkot BTM.
Kapolsek Abepura AKP Clift Duwit secara terpisah mengatakan, rubuhnya tembok pembatas itu terjadi akibat meluapnya saluran air (got) yang berlokasi di belakang SD Inpres Pantai Enggros, Tanah Hitam, Distrik Abepura.
Akibat air yang meluap menyebabkan pagar pembatas rubuh yang menimpa dua rumah, yakni rumah Samuel Andarek dan rumah Riko.
Insiden yang menewaskan kedua bocah yakni Akila (2 th/laki-laki) dan Doso (3 th/perempuan) Andarek terjadi sekitar pukul 23.10 WIT, akibat terjebak di dalam rumah dan warga kesulitan mengevakuasi karena arus listrik padam, kata AKP Duwit.
Hujan deras disertai angin kencang, Rabu malam (30/9) mengguyur seluruh wilayah Kota Jayapura menyebabkan air di sejumlah saluran pembuangan meluap.*