Jakarta (ANTARA) - Jamaah Indonesia mulai melaksanakan ibadah umrah sejak Arab Saudi membuka diri menerima kunjungan wisatawan religi pada 1 November 2020 semasa pandemi COVID-19.
Oman mengatakan jamaah Indonesia tiba di Saudi sejak hari pertama dibukanya umrah dan sebelumnya telah menjalani proses karantina di Mekkah. Karantina dilakukan selama tiga hari sebagaimana diatur oleh otoritas setempat yaitu terkait protokol kesehatan.
Pada Rabu, kata dia, terdapat 224 jamaah umrah asal Indonesia dan 38 orang dari Pakistan.
Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali, mengatakan jamaah Indonesia sore ini akan memulai titik awal ibadah umrah dari kawasan Tan’im. Mereka akan dibawa dengan 13 bus dengan kapasitas per kendaraan maksimal 19 orang.
Meski berangkat dari sejumlah Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) di Indonesia, kata dia, tetapi jamaah yang akan berumrah dikelola satu pintu oleh Muassasah Retaj & Ewagate.
"Dari Tan’im, jamaah akan diantar dengan bus menuju Masjidil Haram untuk beribadah umrah," katanya.
Endang mengatakan setelah jamaah mendarat di Saudi kemudian dilakukan pengecekan dokumen termasuk keterangan negatif hasil tes usap COVID-19.
Setelah itu, kata dia, mereka ditempatkan di hotel dengan satu kamar maksimal dua orang. Sebelum memasuki hotel, koper jemaah disterilisasi terlebih dahulu.