Jambi (ANTARA) - Agar kegiatan belajar mengajar secara dalam jaringan (daring) selama masa pandemi COVID-19 dapat berjalan dengan baik, Provincial Coordinator Tanoto Foundation Jambi, Medi Yusva mengatakan bahwa tenaga pendidik dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi.
"Di masa pandemi COVID-19 guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, solusinya, guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online)," kata Provincial Coordinator Tanoto Foundation Jambi, Medi Yusva di Jambi, Rabu.
Selain itu, menurut Medi Yusva ada tiga hal yang harus dilakukan orang tua atau wali murid agar kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dilaksanakan secara daring di masa pandemi dapat berjalan dengan baik.
Pertama belajar dengan aman dan nyaman. Artinya orang tua harus menyediakan tempat yang aman dan nyaman bagi anak anaknya agar dapat mengikuti PJJ dengan baik. Karena kenyamanan saat belajar akan sangat mendukung anak anak dapat mengikuti pembelajaran.
Selanjutnya memberikan semangat dan dukungan, orang tua harus memberikan semangat kepada anak anaknya untuk mengikuti PJJ selama pandemi COVID-19. Dengan memberikan semangat keinginan anak untuk belajar akan meningkat. Bukan sebaliknya dengan memarahi anak untuk belajar secara daring yang dapat menyebabkan anak enggan untuk mengikuti pembelajaran.
"Jangan sampai pandemi COVID-19 memutus kesempatan belajar bagi anak," kata Medi Yusva.
Yang ketiga yakni selalu melibatkan guru dan kepala sekolah selama PJJ dilaksanakan. Karena orang tua atau wali murid tidak dapat menggantikan seratus persen peran guru di rumah, orang tua sifatnya hanya mendampingi. Maka dari itu, orang tua hendaknya selalu membangun komunikasi dengan guru, misalnya terkait dengan materi dan media pembelajaran.
Sementara itu, Pemerintah Kota Jambi hingga saat ini masih belum memperkenankan sekolah menyelenggarakan pembelajaran secara tatap muka di sekolah. Pemerintah Kota Jambi masih akan mengamati perkembangan pasien COVID-19 di Kota Jambi.
Meski pemerintah telah memberlakukan relaksasi ekonomi, sosial dan kemasyarakatan, namun untuk relaksasi pendidikan masih dalam pengkajian.
"Saat ini spesimen uji swab Kota Jambi masih banyak dalam tahap pengujian, kita akan melihat hasil uji swab tersebut. Jika pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 masih tinggi maka sekolah belum akan di buka, namun jika pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 rendah, kita akan mempertimbangkan membuka kembali sekolah," kata Wali Kota Jambi Syarif Fasha.
Guru dituntut mampu mendesain media pembelajaran secara daring
Rabu, 11 November 2020 17:39 WIB