Banyumas (ANTARA) - Guyuran hujan dengan intensitas tinggi berpotensi mengakibatkan banjir dan longsor di kawasan rawan gerakan tanah.
Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, setelah hujan lebat pada Senin (16/11) malam hingga Selasa dini hari merenggut korban jiwa menurut pejabat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
"Di Desa Banjarpanepen terdapat satu keluarga yang terdiri atas empat jiwa tertimbun longsor, salah seorang di antaranya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan tiga orang lainnya masih dalam pencarian," katanya mengenai bencana yang terjadi di wilayah Kecamatan Sumpiuh.
Menurut dia, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa bagian wilayah Kecamatan Sumpiuh, Gumelar, Lumbir, Purwojati, Kebasen, dan Ajibarang.
"Di Ajibarang juga ada yang harus direlokasi, sedangkan di Kecamatan Karanglewas ada jembatan yang putus," katanya.
Kepala Desa Banjarpanepen Mujiono mengatakan bahwa bencana tanah longsor di wilayahnya terjadi sekitar pukul 03.00 WIB akibat hujan lebat yang terjadi sejak Senin (16/11) pukul 23.00 WIB.
"Akibat hujan lebat tersebut, tebing setinggi 50 meter longsor dan mengenai tiga rumah warga, satu rumah di antaranya hancur, sedangkan dua rumah lainnya tertimbun longsoran," katanya.
Ia mengatakan, bencana yang terjadi saat warga masih tidur malam itu mengakibatkan satu keluarga yang terdiri atas empat jiwa tertimbun longsoran tanah.
Menurut dia, satu dari anggota keluarga yang tertimbun longsor ditemukan meninggal dunia dan tiga orang lainnya masih dalam pencarian. Korban yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia diketahui bernama Wagiyah (38) dan tiga orang yang masih dicari yakni Basuki (52) beserta dua anaknya.
Baca juga:
Jalur selatan Jawa Tengah macet akibat banjir di ruas Buntu-Sumpiuh
Ratusan rumah di Banyumas tergenang banjir karena tanggul jebol