Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden, Ma’ruf Amin, meminta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyusun perbaikan sistem distribusi dokter umum dan dokter spesialis supaya ketersediaannya merata di seluruh daerah.
Puskesmas merupakan garda terdepan perawatan dan penanganan kesehatan masyarakat, suatu tinggalan yang digagas pada masa pemerintahan Presiden Soekarno dan diwujudnyatakan secara luas pada masa pemerintahan Orde Baru, yang masih berjalan baik sampai sekarang.
Belajar dari pengalaman penanganan pandemi Covid-19, kata dia, tantangan di sektor kesehatan yang dialami Indonesia saat ini ialah memperbaiki kualitas Puskesmas di daerah-daerah.
Baca juga: Dokter Ivan: Terapkan protokol kesehatan ketat saat berlibur
“Tantangan ke depan adalah membangun layanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama yang tangguh, sebagai garda terdepan yang bertanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat di wilayahnya,” tegasnya.
Sementara terkait ketersediaan dokter spesialis di daerah, dia menyayangkan banyaknya dokter spesialis yang enggan ditempatkan ke daerah setelah menyelesaikan pendidikannya.
Baca juga: Jumlah tenaga medis gugur akibat COVID-19 meningkat
“Saya mengetahui bahwa biaya untuk menjadi dokter spesialis tidaklah murah. Sehingga setelah lulus dokter spesialis akan memilih untuk bekerja di kota besar,” katanya.
Apabila fenomenda itu terus dibiarkan, maka Indonesia akan semakin tertinggal dengan negara lain karena capaian indikator kesehatan akan sulit terkejar.
Baca juga: Dokter: Protokol kesehatan wajib diterapkan meski vaksin sudah datang
Oleh karena itu, dia meminta IDI dapat membantu pemerintah mencari solusi, supaya ketersediaan dokter spesialis di daerah-daerah dapat mencukupi.
“Saya mengharapkan agar IDI dapat ikut membantu dalam memperbaiki distribusi dokter spesialis di rumah sakit, terutama untuk rumah sakit di luar Pulau Jawa,” ujarnya.
Baca juga: Dokter-dokter anggota IDI siap jadi target pertama vaksinasi COVID-19