Madiun (ANTARA) - Wali Kota Madiun Maidi meninjau kereta atau gerbong medis darurat buatan PT Industri Kereta Api (INKA) yang rencananya akan digunakan sebagai ruang isolasi pasien COVID-19 di Kota Madiun, Jatim dan sekitarnya yang kini kondisinya telah penuh.
"Saat ini Jawa Timur bagian barat, Madiun dan sekitarnya diberlakukan PPKM. Salah satu kriterianya karena ruang isolasi penuh. Saya berterimakasih sekali kepada PT INKA yang menyiapkan gerbong-gerbong atau kereta untuk ruang isolasi. In syaa Allah akan kita pinjam untuk Kota Madiun dan sekitarnya," ujar Wali Kota Maidi seusai meninjau "Emergency Medical Train" (EMT) di PT INKA (Persero) Madiun, Rabu.
EMT atau kereta medis darurat PT INKA memiliki tiga "trainset" atau rangkaian dengan total 24 gerbong. Rinciannya 18 gerbong untuk pasien dan enam gerbong untuk tenaga medis yang bertugas. Kereta medis darurat tersebut dapat menampung 252 pasien dan tenaga 72 medis.
Selain itu kereta juga dilengkapi fasilitas kesehatan. Mulai lemari penyimpanan obat, lemari pendingin, alat bantu pernafasan lengkap dengan oksigennya, dan lain sebagainya yang mendukung penanganan isolasi kasus COVID-19.
"Alatnya lengkap semua dan memang didesain untuk urusan medis. Ini terus kita koordinasikan termasuk untuk tenaga medisnya. Semoga dalam minggu-minggu ini sudah bisa digunakan," kata dia.
Meski begitu, Maidi berharap kereta medis darurat itu tidak sampai digunakan. Sebab, diharapkan sudah tidak ada lagi penambahan kasus konfirmasi COVID-19 di Kota Madiun. Kalaupun digunakan, tidak semua rangkaian gerbongnya. Karena itu, ia meminta peran masyarakat untuk berdisiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Kalau warga tidak patuh dan kasus terus bertambah sedang ruang isolasi penuh, apa tidak kasihan. Pemerintah memang berkewajiban menyiapkan dan ini sedang kita upayakan. Tetapi masyarakat juga harus patuh. Jangan semaunya sendiri," kata mantan Sekda Kota Madiun tersebut.
Pihaknya membenarkan kasus konfirmasi baru di Kota Madiun terus meningkat hingga menjadikan daerah tersebut berstatus zona merah atau risiko tinggi penyebaran COVID-19 di Jatim.
Sesuai data Satgas COVID-19 Kota Madiun, jumlah kasus konfirmasi COVID-19 di kota itu hingga Rabu (20/1) telah mencapai 740 orang. Dari jumlah tersebut, 478 di antaranya telah sembuh, 66 lainnya masih dalam perawatan, 143 orang isolasi mandiri, dan 53 orang meninggal dunia.
Jumlah kasus konfirmasi 740 tersebut bertambah 53 kasus dari sehari sebelumnya yang mencapai 687 orang. Kota Madiun saat ini kembali masuk kategori zona merah, yakni daerah berisiko tinggi penyebaran COVID-19 dengan tingkat kesembuhan sebesar 64,59 persen.
Pemkot Madiun meminta masyarakat wajib terus meningkatkan kewaspadaan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19.