Jambi (ANTARA) - Akses pintu gerbang dan jalan masuk seluruh obyek wisata di Kota Jambi ditutup dan dipasangi garis polisi sebagai tanda tidak melayani kunjungan warga.
Berdasarkan pantauan ANTARA di sejumlah lokasi wisata di Kota Jambi, Minggu (16/5), pemasangan garis polisi berwarna kuning tersebut dilakukan oleh tim gabungan penanganan COVID-19 Kota Jambi yang terdiri dari jajaran Pemkot Jambi, TNI, Polri serta potensi masyarakat.
Selain memasang garis polisi, sejumlah petugas gabungan juga ditempatkan di lokasi pintu gerbang obyek wisata itu untuk memastikan tidak ada masyarakat yang berkunjung atau memaksa masuk.
Penutupan obyek wisata dilakukan melalui surat edaran Wali Kota Jambi H Syarif Fasha yang menutup obyek wisata pada 15-16 Mei 2021. Kebijakan itu juga menindak lanjuti surat edaran Penjabat Gubernur Jambi tentang penutupan obyek wisata di Provinsi Jambi menyikapi peningkatan paparan COVID-19 di Provinsi Jambi.
Wali Kota Jambi H Syarif Fasha melakukan pemantauan langsung pelaksanaan penutupan obyek wisata itu, dan melakukan penanganan langsung bila masih ada wisatawan yang berkerumun di luar lokasi wisata.
Pemasangan police line dilakukan di kawasan Taman Angrek Sri Soedewi di Telanaipura Kota Jambi, Kawasan wisata air Danau Sipin, Taman Hutan Kota M Sabki, Taman Remaja Kota Jambi serta lainnya.
Police line juga dipasang di kawasan Kompleks MTQ di Pasir Putih depan Bandara Sulthan Thaha Jambi. Akses masuk ke kawasan eks MTQ tersebut dipasang garis polisi melintang sehingga tidak bisa diterobos warga.
Sedangkan di kawasan Tanggo Rajo tepatnya di Jembatan Gentala Arasy juga ditutup dengan menggunakan gadril jalan dan menempatkan mobil patroli Satpol PP melintang di jalan akses ke kawasan Gentala Arasy itu. Sementara itu pintu gerbang Jembatan Gentala Arasy juga ditutup kecuali untuk digunakan warga Seberang Kota Jambi yang beraktifitas.
Meski ada penutupan, namun masih ada saja warga yang berspekulasi datang ke lokasi wisata di Kota Jambi dengan harapan ada kelonggaran untuk mereka.
Namun mereka tidak bisa masuk sama sekali, adapun yang telah masuk ke langsung diminta dengan santun untuk meninggalkan lokasi wisata itu.
Mereka yang berspekulasi datang ke tempat wisata itu, tidak hanya dari Kota Jambi, tapi juga dari daerah perbatasan Kabupaten Muarojambi.
"Saya sudah tahu ada penutupan, namun siapa tahu masih bisa ada celah. Eh kawasan MTQ juga ditutup," kata salah seorang warga bersepeda motor.
Padahal ia bersama tetangganya berharap masih bisa menikmati suasana hijau Kompleks MTQ bersama keluarganya, yang ternyata juga ditutup untuk umum.
Karena telah kadung membawa perbekalan, sejumlah warga yang gagal berwisata ke Taman Rimba Kota Jambi, menggelar makan bersama keluarga dan rombongannya di trotoar di jalan akses depan Taman Rimba atau jalur ke Bandara Sultan Thaha.
Mereka membuka bekal berupa makanan dan minuman serta memakannya bersama keluarga mereka bersama-sama di pinggir jalan.
"Sudah kadung bawa bekal dari rumah, ya kita makan bersama di pinggir jalan ini. Lumayan suasananya juga teduh. Dan ternyata kami tidak sendirian, ternyata banyak keluarga lain yang makan bersama di sini," kata salah seorang perempuan tengah baya yang sedang makan bersama keluarganya.