Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan pada 2021 pihaknya fokus pada pengembangan vaksin dan alat deteksi COVID-19.
Baca juga: BRIN didorong jadi motor pengungkit ekosistem riset berstandar global
Baca juga: BPPT sebut konsolidasi bukan berarti peleburan BPPT ke BRIN
Vaksin dan alat deteksi COVID-19 menjadi bagian penting dalam upaya penanganan pandemi penyakit tersebut, terutama untuk mendukung upaya vaksinasi dalam rangka memberikan perlindungan kepada masyarakat dari infeksi virus corona dan mendeteksi penyebarannya secara cepat, sehingga dapat memutus rantai penularan COVID-19.
Selain itu, juga bisa segera melakukan intervensi kesehatan yang tepat dan cepat ketika ditemukan adanya orang yang terinfeksi COVID-19.
Handoko menuturkan agar pengembangan vaksin dan alat deteksi COVID-19 menjadi perhatian dari periset dan perekayasa di seluruh penjuru Tanah Air, termasuk yang tergabung di Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk penanganan COVID-19 (TFRIC-19).
Seluruh periset dan perekayasa juga bersama-sama saling bahu membahu dalam membantu dan mendukung upaya penanggulangan COVID-19.
Selain dua fokus tersebut, Handoko mengaku pihaknya juga siap mendukung ide-ide inovasi lain yang tentunya membawa dampak bagi ekonomi, kesejahteraan dan kemajuan bangsa Indonesia.
"Secara khusus saya sudah diminta, kita akan fokus pada dua hal ini yang tanpa harus meninggalkan ide-ide kreativitas lain yang mungkin akan muncul dalam waktu yang tidak terlalu lama," ujar Handoko.
BRIN siap mendukung para periset dan perekayasa untuk menghasilkan inovasi dan teknologi mumpuni yang menjawab permasalahan bangsa dan meningkatkan ekonomi Indonesia.
Baca juga: Kepala BRIN targetkan konsolidasi lembaga riset Januari 2022