Jakarta (ANTARA) - Harga minyak mentah bergerak lebih tinggi pada hari Kamis karena para pedagang mengamati pertemuan penting negara-negara penghasil minyak utama.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus bertambah 1,76 dolar AS menjadi menetap di 75,23 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, mencapai level tertinggi sejak Oktober 2018.
Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman September naik 1,22 dolar AS menjadi ditutup pada 75,84 dolar AS per barel di Bursa Berjangka ICE London.
Langkah di atas terjadi ketika Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC+, menunda pertemuan tingkat menteri hingga Jumat untuk mengadakan lebih banyak pembicaraan tentang kebijakan produksi minyak.
Baca juga: Harga minyak naik setelah persediaan AS turun
"Pertemuan Joint Ministerial Monitoring Committee (JMMC) ke-31 dan Pertemuan Menteri OPEC dan non-OPEC ke-18 telah ditunda dan akan dilanjutkan besok, Jumat, 2 Juli 2021, masing-masing pada pukul 15:00 dan 16:30 (CEST), melalui konferensi video," kata OPEC dalam sebuah pernyataan, Kamis.
Aliansi minyak itu diperkirakan akan membuat keputusan untuk terus meningkatkan produksi secara moderat setelah Juli.
"Kami memperkirakan produksi akan ditingkatkan sebesar 500.000 barel per hari pada Agustus," Eugen Weinberg, analis energi di Commerzbank Research, mengatakan dalam sebuah catatan pada hari Kamis.
OPEC+ melakukan pengurangan produksi yang dalam pada tahun lalu karena pandemi merusak permintaan bahan bakar global dan memulihkan produksi karena pemulihan ekonomi berlanjut di sebagian besar dunia.
Baca juga: Kurs dolar menguat, terkerek data klaim pengangguran AS
Baca juga: Harga emas naik 5,2 dolar jelang libur panjang akhir pekan di AS