Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan paket obat gratis untuk pasien COVID-19 dengan gejala ringan akan diluncurkan oleh Presiden Jokowi, Kamis (15/7).
Luhut mengatakan sebanyak 300 ribu paket obat itu akan dibagikan setiap minggunya kepada penderita COVID-19 bergejala ringan. Paket obat tersebut akan menjangkau 210 ribu kasus aktif pasien COVID-19.
"Jadi kasus aktif itu ada 210 ribu dan kita siapkan sekarang ada 300 ribu paket obat yang akan kita bagikan setiap minggu kepada kasus-kasus aktif itu yang macamnya ada tiga paket," imbuhnya.
Koordinator PPKM Darurat Jawa Bali itu menjelaskan, selain masalah obat-obatan yang diklaim mulai bisa dikendalikan, pemerintah juga mulai menata ketersediaan oksigen di tengah melonjaknya kasus COVID-19 belakangan ini.
Luhut mengatakan saat ini sudah mulai berdatangan pasokan oksigen generator dari China dan Singapura.
"Kita harap mulai minggu ini tanggal 15 ini mungkin oksigen itu akan bertahap makin baik suplainya. Sudah mulai berdatangan misalnya dari Tiongkok kita dapat oksigen generator, ada 1500 yang 5 liter dan 10 liter. Juga dari Singapura juga ada berapa ribu. Jadi kita mungkin dekat-dekat 10.000 akan kita terima bulan ini. Kita juga berencana mengimpor, sudah kita mulai 40.000 oksigen generator," jelasnya.
Nantinya oksigen generator akan digunakan untuk menyuplai kebutuhan oksigen bagi kasus-kasus ringan.
Selain itu, pemerintah juga terus mengejar penambahan ketersediaan tempat tidur untuk perawatan kasus COVID-19. TNI telah memobilisasi pendirian tenda-tenda darurat dan mengubah fasilitas mereka menjadi ruang perawatan untuk kasus ringan hingga berat.
"Anda lihat Asrama Haji, rumah sakitnya sudah di-convert juga, ada 150 tempat tidur dan juga di Pertamina. Di samping itu, kita juga mobilisasi SDM. Kita sudah dapat dokter yang baru lulus 2.200 orang, begitu juga 20 ribu perawat," kata Luhut.
Baca juga: Pemerintah salurkan 300 ribu paket obat terapi pasien OTG COVID-19
Baca juga: Luhut: Tindak tegas oknum "nakal" ganggu ketersediaan obat COVID-19
Baca juga: Menko Luhut ancam razia produsen obat yang masih mainkan harga tinggi