Bandarlampung (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19 disiapkan di Lampung karena data-data yang ada menunjukkan penyebaran virus corona mulai meningkat di Pulau Sumatera termasuk di provinsi ini.
"Jadi setelah saya berkomunikasi dengan Gubernur Lampung dan ketika melihat data-data menunjukkan penyebaran COVID-19 di Pulau Sumatera mulai meningkat karena itu percepatan RS Darurat dilakukan bersama-sama," Erick, di Bandarlampung, Ahad.
Ia mengatakan selain bersama pemerintah daerah (Pemda), hadirnya RSD COVID-19 ini juga karena adanya kerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) yang mendukung penuh sehingga proses terbentuknya RSD di Lampung pun lebih cepat.
"Saya juga berterima kasih kepada IHC dan Dirut Pertamina yang terus mendorong Kementerian BUMN dengan tidak hentinya menyediakan fasilitas kesehatan bagi pasien COVID-19. Sebelum menyiapkan RSD di Asrama Haji Lampung kami juga menginisiasi membuat RS di Pondok Gede," kata dia.
Menurutnya, apa yang dilakukan oleh pihaknya tersebut merupakan tugas dari Kementerian BUMN dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
"Jadi tugas dari BUMN bukan hanya sekedar korporasi saja tapi pelayanan kepada masyarakat juga dilakukan guna menjaga keseimbangan," kata Menteri.
Namun begitu, Erick berharap hadirnya fasilitas kesehatan ini bukan untuk menambah pasien COVID-19, namun lebih kepada upaya penanggulangan.
"Jadi seperti apa kata Pak Menteri Agama tadi, hadirnya RS ini bukan untuk menambah pasien COVID-19, artinya kita harapkan selalu diberikan kesehatan badan dijauhi oleh COVID-19," katanya.
Erick mengungkapkan setelah pandemi COVID-19 ini berakhir fasilitas kesehatan yang dibentuknya dapat digunakan bagi pasien penyakit lainnya seperti tuberkulosis (TBC) dan sebagainya, sebab dalam membangun harus berkelanjutan.
"Jadi jangan seperti pemadam kebakaran kalau ada kejadian kita lakukan tapi ke depannya tidak tau. Nah, ini kita lakukan dengan harapan setelah pandemi ini berakhir dapat digunakan bagi masyarakat yang memiliki penyakit lainnya," kata dia.
Ia berharap masyarakat dapat menjalankan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat guna terhindar dari infeksi COVID-19.
"Jadi saya harap untuk masyarakat jaga prokes. Pemerintah hadir untuk menyediakan fasilitas yang dibutuhkan," kata dia.*