Jambi (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar misi dagang Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Jambi, Kamis (27/1) misi dagang ini sebagai upaya Pemprov Jawa Timur mempertemukan pelaku usaha Jawa Timur dengan provinsi mitra.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan misi dagang Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Jambi yang diharapkan mampu memberikan dampak signifikan bagi hubungan kerjasama antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Jambi, khususnya di bidang ekonomi.
Misi dagang Jawa Timur dengan Jambi kali ini merupakan pembuka dari rangkaian kegiatan misi dagang yang akan dilaksanakan oleh Jawa Timur pada tahun 2022.
"Misi dagang Provinsi Jawa Timur merupakan upaya fasilitasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mempertemukan para pelaku usaha dari Jawa Timur dan Provinsi mitra dalam menyebarluaskan potensi produk industri, perdagangan, perikanan, agribisnis dan peluang investasi lainnya secara terintegrasi dalam rangka memenuhi substitusi impor (bahan baku) dan kebutuhan lainnya yang secara tidak langsung meningkatkan nilai perdagangan dalam negeri,"kata Khofifah.
Dalam misi dagang kali ini diikuti oleh 145 pelaku usaha, sebanyak 45 pelaku usaha berasal dari Jawa Timur dan 100 pelaku usaha berasal dari Jambi.
Khofifah menjelaskan hubungan perdagangan antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Jambi bisa dilihat dari data Perdagangan Antar Wilayah 2020 yang dirilis oleh BPS, dimana nilai penjualan Jawa Timur ke Jambi sebesar Rp70 Miliar, sedangkan nilai pembelian Jawa Timur dari Jambi sebesar Rp23,26 Miliar.
Produk yang dijual dari Jawa Timur ke Jambi diantaranya berupa barang-barang elektronik (speaker, amplifier, microphone), beras, cabe, pakaian dan suku cadang kendaraan bermotor.
Sebaliknya komoditas yang dibeli Jawa Timur dari Jambi diantaranya berupa, kayu manis, CPO, kopi, serta kayu dan olahan kayu.
"Semoga misi dagang Jawa Timur ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga dapat menciptakan sinergitas khususnya dalam hubungan kerjasama di sektor industri dan perdagangan serta mewujudkan kedaulatan pasar dalam negeri dengan melestarikan, mencintai, bangga dan mau membeli serta memakai produk buatan negeri sendiri sehingga dapat memicu peningkatan transaksi perdagangan dalam negeri,"jelasnya.
Disampaikan Abdullah Sani, forum temu bisnis kerjasama perdagangan ini menjadi bagian meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain keuntungan ekonomi kedua belah pihak juga sebagai transfer pengetahuan dan ilmu khususnya pelaku usaha kedua belah pihak.
Dalam kesempatan ini, turut pula dilakukan perjanjian kerja sama (PKS) antara OPD kedua belah pihak, meliputi: Disperindag, BKD, Dinas pertanian,Dinas Peternakan, Dinas Koperasi dan UMKM, DPMPTSP, BKPSDM dan IWAPI.
Adapun nilai transaksi misi dagang Provinsi Jawa Timur hari ini hingga pukul 14.35 WIB mencapai Rp103,96 Miliar dari 35 transaksi.
Gubernur Jatim lakukan kunjungan misi dagang di Jambi
Kamis, 27 Januari 2022 16:07 WIB