Jakarta (ANTARA) - Indonesia melibatkan para pemuda terutama yang terlibat mendirikan perusahaan rintisan "start up" pada Konferensi Tingkat Tinggi Youth 20 atau KTT Y20 yang digelar di Jakarta dan Bandung, Jawa Barat.
Baca juga: Anies berharap KTT Youth 20 beri kesempatan pemuda jadi warga "dunia"
"Untuk isu digital teknologi, kita juga melibatkan start up di Indonesia, karena ada banyak 'unicorn' start up, ada banyak start up baru tersebut, kita juga mengajak para pemuda yang selama ini terlibat dalam pendirian start up," kata Michael di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu malam.
Michael menjelaskan bahwa para pemuda yang berkecimpung pada start up dilibatkan pada diskusi KTT Youth 20 guna membahas teknologi yang dibutuhkan agar dapat dimanfaatkan oleh pemuda di seluruh dunia.
Selain itu, delegasi pemuda Indonesia juga akan mengangkat isu "automation" atau otomasi yang dibutuhkan dalam revolusi industri 4.0.
"Ini juga yang harus kita bahas supaya jangan sampai negara-negara berkembang tertinggal dalam mengadopsi teknologi baru dan berdampak pada ketenagakerjaan dan lapangan kerja," ujar dia.
Baca juga: Anies dan Ridwan Kamil bertemu bahas KTT Youth 20
Menurut dia, Indonesia dapat memanfaatkan KTT Youth 20 sebagai bagian dari bonus demografi dengan penduduk usia produktif lebih banyak dari non produktif.
Sebagai tuan rumah, Indonesia juga memiliki keistimewaan untuk menentukan alur pembahasan pada KTT Youth 20, serta memanfaatkan konsesus atau kesepakatan dari seluruh delegasi yang ada.
Adapun KTT Youth 20 adalah wadah bagi pemimpin muda masa depan dari seluruh negara anggota G20 untuk berdiskusi, berargumen, dan bertukar ide, hingga mencapai kesepakatan bersama terkait agenda Presidensi G20.
Indonesia resmi menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Youth 20 pada 2022.
Jakarta dan Bandung mendapat kepercayaan menjadi lokasi dari konferensi yang digelar pada Juli mendatang tersebut.
Baca juga: KSP ajak Iprahumas ikut kendalikan komunikasi publik Presidensi G20