Jakarta (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebutkan sektor unggulan ekonomi syariah Indonesia menciptakan kemajuan luar biasa dari rantai nilai halal dan terus berada di jalur pemulihan, sehingga mampu tumbuh 3,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada triwulan I 2022.
"Dengan begitu ekonomi syariah berperan lebih besar dalam pemulihan ekonomi nasional," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam The 6th Annual Islamic Finance Conference yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu.
Ia menuturkan perkembangan ekonomi syariah di Indonesia dan seluruh dunia tumbuh sangat pesat serta memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan ekonomi di Tanah Air.
Baca juga: Wapres: Ekonomi dan keuangan syariah penting dalam pemulihan ekonomi
Perkembangan pesat tersebut salah satunya terlihat di sektor ekonomi dalam industri halal yang telah menunjukkan kemajuan luar biasa melalui keempat sektor unggulan ekonomi syariah.
Di Indonesia, lanjutnya, bisnis syariah juga meliputi pertumbuhan UMKM dan pembangunan ekonomi pondok pesantren. Perry Warjiyo menyebutkan terdapat 30 ribu pesantren di seluruh Indonesia yang telah mengembangkan model bisnis syariah.
"Mereka tidak hanya mendukung pendidikan, tetapi juga menciptakan kesempatan bagi para siswa untuk belajar dan memiliki pengalaman dalam bisnis serta kewirausahaan," tutur Perry Warjiyo.
Oleh karenanya ia berharap seluruh pihak perlu bersama-sama meningkatkan peran ekonomi syariah di Indonesia, khususnya UMKM dan pondok pesantren, lantaran masih terdapat berbagai tantangan yang kemungkinan dihadapi ke depannya.
Baca juga: Bank Indonesia: Butuh inovasi untuk kembangkan ekonomi syariah