Jambi (ANTARA) - Konsep membangun sportivitas dan pengendalian diri pada anak perlu menjadi perhatian dalam pendidikan kurikulum di sekolah dasar maupun sekolah menengah mengingat hal itu dapat meningkatkan kecerdasan emosional siswa.
Demikian yang dikatakan oleh Motivator dan guru di salah satu sekolah Islam Terpadu di Kota Jambi Wasril Tanjung.
"Dalam melatih emosional siswa perlu dibentuk dari kurikulum seperti membuat suasana lomba antar siswa sehingga terbentuk sebuah persaingan yang akan melatih sportivitas, siswa yang menang tidak merasa sombong dan yang kalah tidak merasa sangat terpuruk," katanya.
Sementara itu, Pengamat Pendidikan Jambi Suryawahyuni Latief menilai dalam meningkatkan kecerdasan emosional siswa dan pelajar melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakulikuler dapat dilatih.
"Kegiatan intrakurikuler ada dalam proses kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan kecerdasan emosional siswanya melalui proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Disitulah peran aktif guru agar siswa dapat saling merespon dalam diskusi saat belajar, maka seorang guru dituntut supaya tidak hanya bisa mengajar tapi juga bisa menanamkan nilai-nilai," ujarnya.
Sedangkan menurutnya, kegiatan ekstrakurikuler yaitu melalui kegiatan diluar proses pembelajaran, salah satunya seperti English Club atau kegiatan olahraga sehingga bisa melatih nilai sportivitas melalui pertandingan.
"Kalau nilai kecerdasan emosional bisa dilatih oleh guru terhadap siswa. Kecerdasan emosional dengan tetap bisa bersikap tenang ketika ada hal yang tidak menyenangkan. Kecerdasan ini, tidak serta-merta bisa diperoleh melalui teori tapi diperoleh melalui proses pembelajaran. Tentu pijakan pertamanya ada pada keluarga," katanya.
Disisi lain, salah satu guru sekolah Unggul Sakti Rhiska Larasati menyampaikan pentingnya pemahaman dan mengajarkan konsep sportivitas, pengendalian diri sejak kecil dan remaja.
"Sangat penting konsep sportivitas diajarkan sejak dini karena semakin bertambahnya usia akan dihadapkan dengan berbagai kompetisi sehingga anak terbiasa menerima kemenangan dan menerima kekalahan sehingga tidak mengalami pengaruh mental yang berarti," terangnya.
Pentingnya membangun sportivitas dan pengendalian diri sejak dini
Minggu, 9 Oktober 2022 20:05 WIB