Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajarannya untuk membentuk gugus tugas (task force) khusus guna menindaklanjuti kesepakatan multilateral dan bilateral yang terbentuk selama rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali, November 2022.
Jokowi mengatakan dari pelaksanaan rangkaian KTT G20 pertengahan November 2022 lalu, terdapat 226 proyek yang bersifat multilateral dengan nilai 238 miliar dolar AS dan 140 proyek yang bersifat bilateral dengan nilai 71,4 miliar dolar AS. "Ini harus dipastikan semua proyek, program, dan inisiatif segera dapat dieksekusi dengan cepat," ucap dia.
Jokowi juga melihat saat acara Business 20 (B20) di sela rangkaian KTT G20, banyak minat dan permintaan investasi ke Indonesia. Dia mengharapkan agar minat investasi delegasi G20 itu dapat diakomodasi dan terealisasi di Indonesia. "Saya lihat, misalnya, dari pemerintah Amerika Serikat melalui skema Partnership for Global Infrastructure and Investment sebesar 600 miliar dolar AS ini seperti apa. Kemudian 20 miliar dolar AS untuk pengembangan kendaraan listrik melalui Just Energy Transition Partnership (JETP) ini seperti apa," kata dia.
Selain itu, terdapat juga komitmen investasi dari Jepang, Inggris dan Republik Korea untuk proyek kereta MRT di Jakarta.
BPIP sebut KTT G20 momentum bangun demokrasi dan perkuat kebangsaan "Kerja sama dengan Turki untuk pembangunan jalan Tol Trans Sumatera dan lainnya. Saya lihat ini banyak sekali. Oleh sebab itu perlu ada task force khusus, misalnya, yang Amerika siapa (yang menindaklanjuti), yang UAE siapa, yang Korea siapa, yang Jepang siapa, yang China siapa, sehingga semuanya bisa secara detail ditindaklanjuti apa yang jadi kesepakatan di Bali," tutur Presiden Jokowi.