Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengapresiasi capaian kerja seluruh pelaku ekonomi, salah satunya Bursa Efek Indonesia (BEI), dalam menjaga aktivitas ekonomi, keuangan, dan pasar modal sepanjang tahun 2022, meskipun dihadapkan pada sejumlah tantangan global.
Dia mengatakan, inflasi sampai dengan November 2022 juga masih terkendali meskipun ada sedikit peningkatan serta aktivitas pasar modal cukup bergairah sepanjang tahun.
"Hingga Desember ini, IHSG mempertahankan pertumbuhan positif sekitar 3 persen dengan rata-rata nilai transaksi harian sekitar Rp14 triliun. Kapitalisasi pasar meningkat, dan menjadi bursa terbesar di kawasan ASEAN," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Wapres juga memaparkan lima alasan yang mendasari optimisme nya untuk menyambut tahun 2023.
Yang Pertama, kata Wapres, pemulihan ekonomi berjalan di jalur yang tepat dengan indeks manufaktur ekspansif, ekspor tumbuh, dan surplus neraca perdagangan terus membesar.
Namun demikian, Wapres mengimbau agar seluruh pihak tidak terlena dengan pencapaian ini dan tetap waspada akan tantangan ke depan.
"Meskipun demikian, antisipasi atas situasi ekonomi global dan kemungkinan pelambatan ekonomi di negara-negara mitra dagang utama kita, tetap diperlukan," tuturnya.
Yang kedua, sebut Wapres, sektor keuangan sehat dan kuat, yang saat ini turut diperkokoh dengan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan.
Ia menilai, sinergi pemerintah serta peran otoritas sektor keuangan, seperti Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), akan semakin kuat dalam menjaga sektor keuangan.
"Perluasan peran LPS dalam penjaminan asuransi akan lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi nasional," ujarnya.
Yang ketiga, Wapres mengungkapkan, sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mulai bangkit melalui berbagai program Pemulihan Ekonomi Nasional, implementasi Undang-Undang Cipta Kerja, dan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
Keempat, sektor ekonomi dan keuangan syariah terus menunjukkan pertumbuhan, serta perkembangan pasar modal syariah yang juga menggembirakan. Hal tersebut terlihat dari Indeks Saham Syariah Indonesia sepanjang 2022 yang tumbuh 9,4 persen dibandingkan 2021, sekaligus nilai sukuk korporasi meningkat sebesar 20,23 persen.
"Terakhir, penanganan kasus COVID-19 terkendali, dan cakupan vaksinasi maupun booster semakin luas," ucapnya.
Dengan kelima kondisi tersebut, Wapres berharap, kinerja pasar modal Indonesia tumbuh positif pada 2023, semakin banyak perusahaan akan go public, termasuk sektor UMKM yang naik kelas, serta berkembangnya penawaran efek melalui urun dana berbasis teknologi informasi.
Ia pun berpesan, agar seluruh pihak, termasuk para regulator, untuk terus meningkatkan kinerja nya agar kondisi baik dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan.
"Di lain pihak, regulator dan pengawas pasar modal, baik OJK maupun BEI, agar lebih meningkatkan pengawasan dan perlindungan bagi investor, sehingga kepercayaan investor akan semakin tinggi terhadap pasar modal Indonesia," pesan Wapres.