Jambi (ANTARA) - Lembaga Kebudayaan Kedutaan Besar Belanda, Erasmus Huis-Jakarta, kembali menghadirkan hadirkan kelompok seni di Taman Budaya Kota Jambi.
" Kali ini memboyong Maas Theater en Dans berjudul ‘BullyBully’ berupa teater musikal yang tersaji dalam bentuk minim kata," kata Project Manager Dutch Cultural Center-Erasmus Huis Bob Wardhana dalam siaran tertulisnya yang diterima di Jambi, Kamis (12/1).
Dia menjelaskan BullyBully’ persembahan Maas Theater en Dans dikonseptualisasikan dan disutradarai oleh René Geerlings diperankan oleh Sanne Bokkers dan Sue Ann Bell yang ditampilkan pada 9 dan 10 Januari 2023.
"Saya dari Erasmus Huis mengucapkan terima kasih atas dukungan Taman Budaya Jambi, Muaro Art Kreatif serta semua pihak yang terlibat," katanya menjelaskan.
Kehadiran Maas Theater en Dans ke Jambi berkat kerja sama Erasmus Huis-Jakarta dengan Muaro Art Kreatif yang didukung Kindom Of The Netherlands, Dirjen Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif/Badan pariwisata dan ekonomi kreatif RI, Dinas pariwisata dan kebudayaan provinsi Jambi melalui UPTD Taman Budaya Jambi
Secara kasat mata penonton, hal yang terlihat dari ‘BullyBully’ berpesan agar tidak melakukan semacam perundungan terhadap sesama manusia meski berbeda misalkan warna kulit dan sebagainya.
"BullyBully juga menggambarkan kita walaupun sudah dewasa memiliki sifat anak-anak, sifat itu tidak hilang sehingga yang terjadi kekanak-kanakan. Nah sosok pemimpin bahkan terkadang terlihat seperti kekanak-kanakan," terangnya.
Dalam pertunjukan itu, kata dia digambarkan, mereka seorang raja tetapi memperlihatkan kelakuan kekanak-kanakan kebiasaan habis makan bersendawa dan buang angin tetapi diarahkan ke orang lain,".
Dia menjelaskan poin penting dari pergelaran ‘BullyBully’ terkait misi perdamaian dunia.
Maas menawarkan kisah-kisah yang dapat diakses, luar biasa, dan fisik, yang diceritakan oleh para pemain dengan cara baru dan orisinal.
Dia menjelaskan bahwa musikal ini menampilkan dua pemain, banyak lagu, pertengkaran lucu, dan akhir yang bahagia.
‘BullyBully’ dari minim kata yang diucapkan, namun berhasil membuat penonton tersenyum ketika ada beberapa kata dalam bahasa Indonesia bahkan kata yang akrab terdengar bagi warga Kota Jambi.
Sebelumnya Lembaga Kebudayaan Kedutaan Besar Belanda, Erasmus Huis-Jakarta telah sajikan 'If You Could See Me Now' karya koreografer kontemporer Belanda Arno Schuitemaker pada Agustus 2022 lalu.