Banda Aceh (ANTARA) - Sejumlah desa di Kecamatan Pante Bidari, Kabupaten Aceh Timur dilanda banjir mengakibatkan ratusan warga dari empat desa pedalaman itu mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Banjir di daerah pedalaman itu akibat meluapnya sungai karena hujan dengan intensitas tinggi. Data sementara, ada ratusan warga dari 227 keluarga yang mengungsi di tiga titik pengungsian," kata Ashadi.
Ashadi mengatakan angka pasti jumlah pengungsi masih dalam pendataan petugas. Jumlah pengungsi diperkirakan bertambah banjir dilaporkan semakin meluas.
Adapun wilayah yang dilanda banjir di Kecamatan Pante Bidari meliputi, Desa Blang Seunong, Desa Pante Labu, Desa Sijudo, dan Desa Sah Raja. Ketinggian air berkisar setengah meter hingga dua meter dari permukaan tanah.
"Sedangkan lokasi pengungsian di antaranya di SMA Desa Blang Seunong, di rumah warga yang lebih tinggi, serta di tenda sementara yang lokasinya tidak kena banjir," kata Ashadi.
Sementara itu, Kapolsek Pantee Bidari Iptu JM Tambuhan mengimbau warga setempat mewaspadai meluasnya banjir karena masih tingginya intensitas hujan di wilayah tersebut.
"Hujan lebat dalam beberapa hari tersebut menyebabkan meluapnya Krueng Jambo Aye, sehingga merendam penduduk di empat desa. Ketinggian air hingga dua meter," kata JM Tambunan.
JM Tambunan mengatakan sedikitnya 520 keluarga dari 13 dusun di empat desa di Kecamatan Pantee Bidari terdampak banjir meluapnya air Krueng (sungai) Jambo Aye.
"Empat desa tersebut yakni Pantee Labu, Blang Seunong, Sijudo dan Desa Sah Raja. Sebagian warga masih bertahan di rumah masing-masing karena ketinggian air berkisar setengah meter lebih," kata JM Tambunan.
Kapolsek mengimbau masyarakat untuk selalu waspada guna mengantisipasi banjir susulan akibat meningkatnya debit air dari Krueng Jambo Aye.
"Selain waspada, kami juga mengingatkan kepada orang tua agar mengawasi anak-anaknya untuk tidak bermain di dekat aliran sungai guna mencegah hal-hal tidak diinginkan." kata JM Tambunan.