Banda Aceh (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur menyatakan sebanyak 6.003 rumah di 46 gampong (desa) di tujuh kecamatan di kabupaten itu terendam banjir.
Ashadi mengatakan banjir yang disebabkan hujan lebat tersebut menyebabkan 2.751 jiwa mengungsi. Mereka mengungsi ke rumah kerabat, meunasah (madrasah), maupun tempat lebih tinggi.
Baca juga: Sejumlah kecamatan di Aceh Timur terendam banjir, warga mengungsi
"Tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut. Namun, satu unit rumah rusak ringan akibat longsor. Begitu juga akses jalan ke Desa Bukit Seulamak, Kecamatan Bireum Bayeun putus total akibat tertimbun longsor," kata Ashadi.
Ribuan rumah yang terendam banjir tersebut, di Kecamatan Bireum Bayeun meliputj Desa Alue Sentang sebanyak 410 rumah (1.600 jiwa), Desa Paya Tampah 32 rumah (104 jiwa), Desa Alue Gadeng 171 rumah (552 jiwa), dan Paya Bili 1 sebanyak 50 rumah (187 jiwa).
Desa Paya Bili 2 sebanyak 200 rumah (764 jiwa), Desa Alur Nyamuk 230 rumah (913 jiwa), Desa Aramiah 100 rumah (371 jiwa), Desa Alue Gadeng 2 sebanyak 200 rumah (385 jiwa), Desa Birem Rayeuk masih dalam pendataan, Desa Alue Itam 70 rumah (273 jiwa), Desa Buket Seulemak 200 rumah (751 jiwa), Desa Merbau Dua 200 rumah (735 jiwa).
Ashadi mengatakan di Kecamatan Indra Makmur meliputi Desa Alue Ie Mirah sebanyak 157 rumah (478 jiwa), Desa Pelita Sagop Jaya 187 rumah (503 jiwa), Desa Jambo Lubok 203 rumah (617 jiwa), Desa Julok Rayeuk Utara 303 rumah (917 jiwa).
Kecamatan Sungai Raya meliputi Desa Buket Drien sebanyak 300 rumah (937 jiwa), Desa Alue Itam sebanyak 90 rumah (515 jiwa), Desa Buket Selamat 100 rumah (373 jiwa), Desa Gajah Mentah 90 rumah (311 jiwa), Desa Krueng Lingka 75 rumah (135 jiwa), Desa Labuhan Keude 40 rumah (160 jiwa), Desa Payoung 200 rumah (653 jiwa).
Baca juga: BPBD sebut banjir di Aceh Timur sudah surut
Di Kecamatan Idi Tunong meliputi Desa Alue Lhok 35 rumah (155 jiwa). Di Kecamatan Rantau Selamat meliputi Desa Bayeun 186 rumah (395 jiwa), Desa Alue Selemak 50 rumah (186 jiwa), Desa Sarah Kayeu 60 rumah (196 jiwa), Desa Rantau Panjang 20 rumah (86 jiwa), Desa Snb Dalam 50 rumah (64 jiwa), Desa Alue Kumba 40 rumah (132 jiwa), Desa Alue Punti 112 rumah (342 jiwa), dan Desa Alue Kaul 82 rumah (295 jiwa).
Kecamatan Ranto Peureulak meliputi Desa Punti Payung 212 rumah (479 jiwa), Desa Semali 50 rumah (150 jiwa), Desa Paya Palas 478 rumah (1.165 jiwa), Desa Alue Udep 10 rumah, Desa Mata Ie sembilan rumah (32 jiwa), Desa Pertamina 47 rumah (120 jiwa), Desa Alue Dua 30 rumah (120 jiwa), Desa Alue Batee 70 rumah (175 jiwa), Desa Alue Genteng 275 rumah (850 jiwa).
Kecamatan Julok meliputi Desa Ladang Baro sebanyak 32 rumah (109 jiwa), Desa Keumuneng sebanyak 45 rumah (154 jiwa), Desa Buket Panyang 50 rumah (182 jiwa), Desa Blang Jambee 125 rumah (352 jiwa) dan Desa Tepin Raya 45 rumah (185 jiwa), sementara Kecamatan Nurussalam meliputi Desa Mesjid 150 rumah (531 jiwa), Desa Lhee 76 rumah (287 jiwa), dan Desa Alue Siwah Serdang 56 rumah (198 jiwa).
Pengungsian di Kecamatan Bireum Bayeun meliputi Desa Alue Sentang sebanyak 1.600 jiwa, Desa Alur Nyamuk sebanyak 80 jiwa. Di Kecamatan Indra Makmur meliputi Desa Julok Rayeuk dengan empat jiwa, Sungai Raya di Payoung 482 jiwa, di Kecamatan Rantau Selamat 123 jiwa dan di Kecamatan Julok di Blang Jambee 462 jiwa.
Baca juga: Banjir kembali meluas di Aceh Timur akibat hujan deras
Baca juga: Kerugian akibat bencana di Aceh pada Januari 2021 capai Rp11,6 miliar
Ashadi mengatakan banjir terjadi akibat intensitas hujan tinggi sejak Kamis (30/12). Hujan menyebabkan sejumlah sungai di beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Timur meluap.
Saat ini, kata Ashadi, ketinggian air di beberapa titik terus meningkat. Ketinggian banjir berkisar 30 sentimeter hingga 1,2 meter. "Kami juga menyalurkan bantuan ke titik-titik pengungsian di sejumlah meunasah. Mudah-mudahan banjir segera surut, sehingga masyarakat bisa kembali ke rumah," kata Ashadi