Jakarta (ANTARA) - Konser tunggal Raisa Andriana yang rencananya digelar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta pada 25 Februari 2023 diperkirakan akan ditonton 40.000 orang.
Manajemen Raisa menyebut para penggemar akan datang dari sejumlah negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Brunei,dan Filipina juga akan hadir.
"Kalau penonton dari Indonesia mereka saling berkoordinasi untuk datang bareng. Banyak yang mau sewa bus, sama-sama berangkat dari daerahnya, dan di sini mereka akan sewa mes lalu saling berkenalan. Lucu sekali," kata Raisa.
Sementara itu, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf, Muhammad Neil El Himam berharap gelaran konser Raisa kali ini bisa mendorong angka subsektor musik yang pada tahun sebelumnya telah menyumbang sebesar Rp5,98 triliun untuk Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
"Tentunya tahun ini kami ingin lebih banyak lagi misalnya dari konten dan kekayaan intelektual atau intellectual property (IP). Konser Raisa merupakan historical event yang akan memiliki multiplier effect sangat besar. Mudah-mudahan konser ini juga bisa mendorong penulis-penulis untuk menciptakan lagu-lagu sesuai pasarnya," katanya.
"Ini adalah konser solo penyanyi wanita yang baru pertama kali. Jadi nggak berlebihan kalau kita katakan ini mega konser. Ini sangat ditunggu seluruh penggemar dan apa yang kita saksikan nanti memberikan dampak yang luar biasa terhadap pergerakan wisnus," kata Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf Vinsensius Jemadu, di Jakarta, Senin.
Menurut Vinsensius, penggemar Raisa dari seluruh Indonesia nantinya akan datang ke momentum istimewa tersebut. Hal ini bermakna positif, apalagi Indonesia memiliki target pergerakan wisnus sebanyak 1,4 miliar pada 2023.
"Saya kira konser Raisa ini memberikan kontribusi luar biasa terhadap pencapaian target pergerakan wisnus," katanya.
Vinsensius juga menilai bahwa kegiatan festival atau konser musik seperti yang dilakukan Raisa nantinya akan menjadi semacam instrumen pamungkas untuk memulihkan perekonomian Indonesia.
"Kita semua bersyukur relaksasi sudah diterapkan, PPKM juga sudah dicabut. Ini tentunya mendorong menggeliatnya berbagai event baik musik, sport, maupun genre lainnya. Saya kira konser ini salah satu event yang betul-betul memberikan dampak luar biasa terhadap perekonomian maupun pencapaian target wisnus," katanya.