Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan semangat pemerintah membangun kesejahteraan dan kedamaian di Tanah Papua, tidak pernah padam.
“Meskipun usaha-usaha untuk menghadirkan kesejahteraan dan kedamaian di Papua bukanlah pekerjaan yang mudah, pemerintah dengan segenap daya dan upaya akan terus bekerja menghadirkan hal tersebut,” ujar Wapres.
Wapres menyampaikan saat ini pemerintah terus berusaha mendorong pembangunan di tanah Papua, baik pembangunan fisik berupa infrastruktur maupun pembangunan manusianya.
“Komitmen yang ditunjukkan pemerintah tampak jelas, baik melalui kehadiran langsung Bapak Presiden yang berulang kali ke Papua, maupun melalui pembangunan yang masif di seluruh tanah Papua,” ujarnya.
Selain itu, kata Wapres, selaku Ketua Badan Pengarah Percepatan Otonomi Khusus Papua atau Badan Pengarah Papua dirinya juga sudah beberapa kali mengunjungi Papua untuk menyaksikan langsung progres percepatan pembangunan Papua.
“Beberapa waktu lalu, terdapat pemekaran empat provinsi dengan maksud untuk memperpendek rentang kendali, sekaligus mendekatkan layanan pemerintah kepada masyarakat di seluruh pelosok Papua,” ungkapnya.
Ia meminta peluang tersebut dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh seluruh pihak untuk membangun kesejahteraan rakyat Papua.
Dia menekankan semangat pemerintah membangun Papua tidak pernah surut meski pandemi COVID-19 sempat melanda.
"Kita menyadari, hantaman pandemi COVID-19 tiga tahun terakhir ini telah mengganggu fondasi ekonomi dunia. Namun, kita patut bersyukur, karena cara kita menangani COVID-19 membuat ekonomi kita tidak tumbang. Bahkan, kita dianggap salah satu negara terbaik yang mampu mengatasi pandemi global ini,” ujarnya.
Tidak hanya itu, sambung Wapres, kepemimpinan Indonesia di kancah internasional juga mendapat apresiasi dunia. Keberhasilan Presidensi G20 pun kini diikuti dengan kemampuan dalam Keketuaan ASEAN 2023, juga melalui keanggotaan Champion Group of the Global Crisis Response Group di PBB.
“Kita juga serius berusaha menghadirkan perdamaian dunia sesuai dengan amanah konstitusi kita, yaitu melalui diplomasi berkualitas untuk menghentikan pertikaian perang dan krisis dunia lainnya, baik akibat perang, maupun yang ditimbulkan oleh bencana alam,” paparnya.
Lebih jauh, Wapres menyampaikan bahwa dirinya percaya, Majelis Muslim Papua dan seluruh elemen masyarakat di tanah Papua akan tetap bersama-sama mengupayakan kedamaian di tanah Papua.
“Saya yakin, lima sikap dasar Majelis Muslim Papua, yakni Moderat, Toleran, Tegak, Seimbang, dan Dialog, akan menolong Papua untuk tidak terjerembap dalam kemunduran dan musibah sosial,” katanya.
Sebab, menurut Wapres, masyarakat di tanah Papua telah terbiasa menghadapi dan melewati berbagai ujian yang mengancam nilai-nilai kemanusiaan.
“Oleh karena itu, saya menaruh harapan dan kepercayaan yang tinggi kepada Majelis Muslim Papua, untuk tidak lelah membangun usaha-usaha menghadirkan kedamaian, serta berkontribusi aktif dalam pembangunan di tanah Papua,” pintanya.
Wapres pun mengharapkan agar Majelis Muslim Papua terus membangun komunikasi yang jujur, setara, dan berkeadilan dengan seluruh komponen masyarakat, utamanya dengan lembaga-lembaga keagamaan dan adat di tanah Papua.
“Kepada para ondoafi, mananwir, dan raja, serta kepala suku di seluruh tanah Papua, saya titipkan saudara-saudara Muslim Papua. Saya percaya pada nilai-nilai luhur budaya orang Papua yang menjunjung tinggi kemanusiaan,” tuturnya.
Pada kesempatan ini Wapres juga mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih yang tulus kepada para tokoh agama dan tokoh adat di tanah Papua yang terus bahu membahu melaksanakan upaya percepatan pembangunan di tanah Papua. Menurutnya, kerja sama keduanya sangat penting selaku ujung tombak bagi percepatan pembangunan melalui pendekatan kultural dan humanis.
“Kepada para tokoh agama Kristen, Katolik, Hindu dan Budha, saya harap agar jangan pernah lelah membangun komunikasi dan kerja sama dengan individu dan lembaga Islam di seluruh tanah Papua,” ujar dia.
Sementara itu Ketua Panitia Muktamar Latifah B. Alhamid melaporkan bahwa tema muktamar Majelis Muslim Papua kali ini adalah “Reposisi Kelembagaan dan Revitalisasi Peran Organisasi dalam Mewujudkan Tujuan Majelis Muslim Papua”.
Menurutnya, melalui tema ini, Majelis Muslim Papua ingin menata kembali sekaligus memperkuat organisasi secara internal dengan sejumlah program yang jelas dan nyata untuk menjawab kebutuhan sekaligus memperkuat peran organisasi dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
“Oleh karenanya komitmen untuk menjadikan Islam sebagai rahmat untuk semesta senantiasa menjadi dasar utama dalam ideologi organisasi,” tuturnya.
Komitmen luhur tersebut itu lah, sambung Latifah, yang melingkupi dan menjadi semangat dalam pelaksanaan Muktamar III Majelis Muslim Papua yang berlangsung pada 9-12 Maret 2023 di Suni Hotel and Convention Abepura, Jayapura.
“Ini adalah forum yang bertujuan (untuk) melakukan evaluasi perjalanan organisasi dalam satu periode kepengurusan. Muktamar III ini juga merupakan momentum untuk kembali merapikan shaf dan meluruskan niat mulia, sekaligus pengingat atas tanggung jawab iman setiap umat Islam, yakni sebagai khalifatullah fil ardh. Tugas utamanya adalah mewujudkan kemakmuran, kesejahteraan dan kedamaian bagi semua makhluk di alam semesta, rahmatan lil alamin,” paparnya.
Secara eksternal, kata Latifah, Muktamar III Majelis Muslim Papua diharapkan menjadi titik refleksi sekaligus pembaruan terhadap komitmen kemanusiaan, keadilan, dan kehidupan yang lebih bermartabat bagi segenap elemen bangsa di tanah Papua.
“Majelis Muslim Papua hendak memastikan, bahwa dalam Muktamar III ini akan melahirkan sejumlah keputusan strategis yang akan semakin memperkuat komitmen tersebut,” jelasnya.
Hadir pada acara tersebut di antaranya Pelaksana Harian (Plh.) Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun beserta anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Papua, Plh. Walikota Jayapura Frans Pekey, Pendiri MMP Thaha Muhammad Alhamid, Ketua Umum National Paralympic Commite Indonesia (NPCI) Provinsi Papua Jaya Kusuma, Mantan Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano, serta segenap pengurus dan anggota Majelis Muslim Papua.