Jambi (ANTARA) - Vice President Human Resources & Relations PetroChina International Jabung Ltd. Dencio Renato Boele mengatakan saat ini perusahaan migas PetroChina menyerap 85 persen tenaga kerja asal Jambi.
“KKKS PetroChina sejauh ini menempatkan isu penyerapan tenaga lokal sebagai perhatian utama. Dalam periode pertama Kontrak Jabung tahun 1993-2023, lebih dari 50 ribu kesempatan kerja telah diciptakan. Dalam periode perpanjangan kontrak Wilayah Kerja Jabung, kami akan melanjutkan komitmen untuk memberdayakan tenaga kerja daerah,” kata Dencio saat menghadiri acara seremoni Tajak Sumur NEB-101 di Betara GasPlant (BGP) Camp PetroChina, Kecamatan Betara, Jumat (5/5), yang turut dihadiri bupati setempat.
KKKS PetroChina telah mengoperasikan Wilayah Kerja Jabung di bawah pengawasan SKK Migas sejak tahun 2002. Pada tahun 2021, PetroChina mendapatkan izin melanjutkan pengelolaan Jabung untuk periode 2023 hingga 2043.
Sementara itu, Vice President Lingkungan Deputi Eksploitasi SKK Migas Sondang Maria Maniop menyampaikan bahwa sinergi dan kolaborasi yang baik antara SKK Migas, KKKS dan pemerintah daerah penting dilakukan sebagai upaya untuk mendorong kerja sama yang lebih erat dan kuat dalam rangka mendorong peningkatan produksi minyak dan gas nasional untuk mencapai target produksi tahunan serta jangka panjang di tahun 2030 yaitu produksi minyak 1 juta BOPD (Barrel Oil Per Day) dan gas 12 BSCFD (Billion Standard Cubic Feet Per Day).
“Oleh karenanya, SKK Migas bersama KKKS termasuk PetroChina Jabung perlu melakukan terobosan yang masif dan agresif untuk mencapai target lifting migas pada tahun 2023. Meski begitu, aspek HSE tetap selalu dikedepankan,” jelas dia.
Sondang menegaskan bahwa SKK Migas dan KKKS PetroChina Jabung akan terus meningkatkan kerja sama dan pengawasan secara intens untuk memastikan kegiatan pengeboran di Wilayah Kerja Jabung dilaksanakan dengan standar kesehatan dan keselamatan sehingga aspek- aspek K3LL dapat terlaksana dengan baik.
“Keselamatan kerja yang selalu menjadi fokus utama dalam kegiatan hulu migas pada kegiatan ini juga akan menjadi hal yang sama, akan tetap menjadi hal yang harus dijalankan dan diupayakan untuk dijaga dengan sebaik-baiknya,” ujar dia.
Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumatera Bagian Selatan Andi Arie Pangeran menekankan semua dukungan pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan terkait diperlukan agar investasi dapat terus ditingkatkan dan kontribusi migas secara berkesinambungan terhadap peningkatan ekonomi daerah dapat terjadi.
“SKK Migas mendorong agar sinergi dan kolaborasi yang baik yang dilakukan PetroChina dapat dipertahankan bahkan semakin ditingkatkan lagi. Keberhasilan program-program PetroChina tidak lepas dari sinergi dan kolaborasi yang baik dengan berbagai pemangku kepentingan yang terkait dengan industri hulu migas,” ujarnya.
“Hal ini juga sejalan dengan apa yang ditekankan oleh Bapak Wakil Menteri Tenaga Kerja Afriansyah Noor saat beberapa waktu lalu memberikan arahan kepada seluruh industri hulu migas di Wilayah Jambi dalam acara Dialog Bersama,” lanjutnya.
Dikatakannya pula bahwa menjaga kegiatan tetap berjalan dengan mengedepankan faktor kesehatan dan keselamatan kerja juga merupakan hal yang penting untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan terjadi kembali.
Andi juga mengharapkan dukungan dari Bupati Tanjung Jabung Barat serta jajaran pemerintahan daerah dan masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Barat terhadap optimalisasi berjalannya kegiatan oleh industri hulu migas termasuk KKKS PetroChina sebagai usaha yang sangat penting dilakukan demi menjaga ketahanan energi nasional dan sekaligus juga untuk dapat memberikan lapangan kerja di Tanjung Jabung Barat.
Hal ini tentu karena keberhasilan industri hulu migas adalah keberhasilan semua pihak.
Kegiatan eksplorasi dan produksi di Wilayah Kerja Jabung turut memberikan sumbangan kepada daerah melalui Dana Bagi Hasil (DBH) Migas dan berbagai Program Pengembangan Masyarakat (PPM).
Sebagai bagian dari KKKS yang beroperasi di Provinsi Jambi, KKKS PetroChina pada tahun 2023 mencatatkan DBH Migas sebesar Rp248.195.883.000 untuk Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Rp67.521.460.000 untuk Kabupaten Tanjung Jabung Timur.