Jambi (ANTARA) - Pembangunan jalan khusus batubara di Jambi hingga saat ini belum dimulai dikerjakan karena persoalan pengadaan atau pembebasan lahan yang belum terselesaikan, ditambah lagi dengan kenaikan harga tanah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, Sudirman di Jambi, Sabtu (13/5) mengatakan, pihaknya sudah berdiskusi dengan tiga perusahaan yang akan membangun, serta pihak-pihak terkait lainnya ternyata perusahaan menghadapi kendala mengenai pembebasan lahan.
Kemudian juga ada lonjakan harga yang ditetapkan masyarakat pemilik lahan. Dimana, lonjakan itu sampai 500 persen. Perusahaan merasa harga tersebut tidak bisa disepakati.
Sementara target penyelesaian jalan khusus itu, semakin dekat yakni Desember 2023. Pihak Pemprov Jambi beserta Instansi terkait lainnya sudah melakukan rapat untuk mencari solusi tersebut.
"Pemprov akan melakukan penetapan lokasi alur untuk jalan khusus itu. Akan ada panitia pengadaan tanah, eksekutornya BPN karena ada keluhan dari pihak perusahaan, bahwa kenaikan sangat luar biasa mencapai 500 persen dan hal itu jadi kendala dan bisa menghambat jalannya pembangunan jalan khusus batu bara ini," kata Sudirman.
Pada awalnya, masalah pembebasan lahan domainnya memang diserahkan ke perusahaan yang akan membangun namun sejalan dengan waktu, harga tanah melonjak tidak terkendali maka untuk itu pihak-pihak terkait harus mencarikan solusi.
"Kenapa tidak dari awal pakai mekanisme pengadaan tanah, karena awalnya diserahkan sepenuhnya ke perusahaan yang membangun. Karena di perjalanan ternyata ada kendala maka kita carikan solusinya," kata Sudirman.
Dari tiga trase pembangunan jalan khusus itu, persoalan pembebasan lahan ini terjadi di trase ketiga. Namun, tidak semua masyarakat di trase ketiga yang menaikkan harga tanahnya.
Sampai saat ini sudah dibebaskan 70 persen dan tinggal 30 persen lagi ini yang belum selesai yang harganya terus naik sehingga pemprov harus bisa menyikapi, supaya ada penyelesaian.
"Setelah pembebasan lahan, pengerjaan fisik bisa langsung dilaksanakan. Mudah-mudahan bisa selesai Desember sesuai target," katanya.