Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengakui ada panggilan dari DPP PDIP usai agenda pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Jumat (19/5) malam.
Menurut dia, pemanggilan tersebut dilakukan sendiri oleh Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto pagi tadi.
"Saya nggak pernah menghindar lho ya. Saya di sana cuma anak kecil, kader baru. Ditegur ya monggo," katanya.
Ia mengaku siap jika diberikan sanksi oleh partai akibat pertemuan tersebut. Meski demikian, ia memastikan pertemuan tersebut dilakukan dengan kapasitasnya sebagai Wali Kota Surakarta dan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.
"Saya siap terima sanksi, teguran, hukuman saya siap terima. Fungsi saya di situ menjemput beliau sebagai menteri. Kalau masalah pencapresan saya tidak ikut-ikut kemarin," katanya.
Selain itu, dikatakannya, agenda pada Jumat malam tersebut hanya makan malam biasa.
"Kemarin itu hanya makan malam saja. Nggak ikut ketika beliau orasi, kan saya minggir, nggak ikut-ikut," katanya.
Ia juga mengatakan dari awal tidak pernah menyebutkan dukungannya terhadap salah satu capres tertentu.
"Nggak ada yang spesifik. Kan nggak pernah keluar dari mulut saya mendukung siapa," katanya.
Terkait dengan keberadaan relawan, dikatakannya, relawan Jokowi dan relawan Gibran mengerucut di dua nama, yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
"Yang namanya relawan tidak bisa dipaksa, harus ke sini, ke situ, nggak bisa. Relawan orang yang kritis, objektif. Selain pak Prabowo, kalau saya disuruh mengumpulkan yang dukung pak Ganjar lebih banyak lagi," katanya.
Sementara itu, terkait dengan isu kepindahannya ke Partai Gerindra, ia memastikan tidak akan terjadi.
"Tidak, PDIP partai yang membesarkan saya, menerima saya, mendidik saya, menyekolahkan saya. Nggak ada saya pindah ke Gerindra," katanya.