Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menginstruksikan pemerintah daerah menyiapkan lumbung pangan di daerah masing-masing hingga tingkat desa sebagai salah satu upaya untuk mengantisipasi dampak El Nino.
Mentan Syahrul meminta pemda untuk serius mengantisipasi dampak El Nino karena dinilai akan membawa bahaya dan dampak tidak baik pada pasokan pangan masyarakat jika tidak dihadapi dengan serius.
“Tugas utama pemerintah adalah menyediakan pangan untuk dikonsumsi masyarakat. Kalau kondisi pangan tidak baik, sama saja usaha kita menjadi nol. Buat apa kita punya jalan dan segala fasilitas bagus tapi tidak ada makanan untuk rakyat,” ucapnya.
Selain mempersiapkan lumbung pangan, Syahrul juga meminta setiap daerah untuk menyiapkan lahan percontohan seluas 1.000 hektare karena setidaknya dibutuhkan 540 ribu hektare untuk menghadapi El Nino. Lahan percontohan, disebutnya, akan menjadi lokomotif bagi peningkatan kapasitas produksi daerah tersebut.
“Biar petani dan warga bisa melihatnya sebagai contoh, seperti pengelolaan air atau pemanfaatan pupuk organik. Dengan lahan tersebut, masyarakat bisa meningkatkan hasil produksi berbagai komoditi pangan,” sebut dia.
Lebih lanjut Syahrul juga mengingatkan pemda untuk mengidentifikasi dan memetakan lokasi terdampak kekeringan serta mengelompokkan daerah merah, kuning dan hijau. Kemudian mempercepat masa tanam untuk mengejar sisa hujan.
Ia mencontohkan untuk daerah yang kuning misalnya, pemerintah daerah bisa mengajak petani untuk membuat embung dengan menggunakan terpal dan menggali sumur-sumur yang ada sebagai sumber perairan terutama untuk daerah hortikultura.
“Daerah hijau masih ada air, kejar sepanjang masih ada air hujan. Rasanya mengingatkan kita Juli sudah ada El Nino keras, ternyata masih banyak hujan. Kalau begitu percepat tanamnya, kalau biasa tunggu 14-20 hari baru tanam lagi, sekarang tidak boleh lebih dari 7 hari,” tegasnya.
Tak lupa ia turut mengingatkan pemda untuk meningkatkan ketersediaan alsintan untuk mempercepat tanam, menyediakan benih tahan kekeringan dan organisme pengganggu tumbuhan dan mengembangkan pupuk organik secara terpusat dan mandiri.