Jambi (ANTARA) - SKK Migas-Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PetroChina International Jabung Ltd (PCJL) terus mengembangkan Wilayah Kerja (WK) Jabung dengan menyediakan lapangan kerja kepada 1.181 pekerja permanen maupun 1.002 pekerja pihak ketiga yang seluruhnya berasal dari provinsi Jambi.
Vice President Human Resources and Relations Dencio Renato Boele di Jambi, Senin, mengatakan para pekerja tersebut merupakan tulang punggung kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas di WK Jabung, termasuk program pengeboran, salah satunya dalam acara monitoring program tajak sumur WB-D16 di Purwodadi, Tanjung Jabung Barat, Jambi,
"Kami menyampaikan rasa terima kasih kepada para pekerja lokal yang menjadi garda depan kesuksesan operasi di Jabung dan dalam setiap kegiatan, baik di lapangan maupun di kantor PCJL di Geragai dan Betara, peran tenaga kerja lokal sangat besar, termasuk dalam program-program pengeboran 2023 di 11 sumur pengembangan," katanya.
Kegiatan monitoring tajak sumur WB-D16 dihadiri oleh Plh Asisten Perekonomian & Pembangunan Provinsi Jambi Johansyah mewakili Gubernur Jambi Al Haris, Bupati Tanjung Jabung Barat Anwar Sadat, Direktur Pamobvit Polda Jambi Kombes Pol Irwan Rahmaeni yang mewakili Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono.
Kemudian hadir juga Komandan Tim Intel Korem Kapten Inf Budi Ereska yang mewakili Danrem 042/Garuda Putih Brigjen TNI Supriono dan Kepala Departemen Operasi Perwakilan SKK Migas Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) Bambang Dwi Djanuarto yang mewakili Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel Anggono Mahendrawan.
Sumur WB-D16 menjadi sumur keenam yang ditajak oleh PetroChina di 2023 yang diharapkan dapat menghasilkan initial production sebesar 40 BCPD dan 3 MMSCFD. Sebelumnya, PCJL telah memulai tajak di sumur NEB-101, SB-D21, NEB-93, Panen-D15 dan NEB-83.
Secara keseluruhan, program Drilling Campaign 2023 mencakup tajak 11 sumur pengembangan di enam lapangan dengan target produksi sebesar 1.122,62 BOPD untuk minyak dan kondensat serta 24,30 MMSCFD untuk gas. Sedangkan pada 2022, PCJL sukses mencapai target program pengeboran di 14 sumur minyak dan gas.
"Kesuksesan program pengeboran di Jabung tidak hanya dalam bentuk produksi migas, tapi juga penyediaan kesempatan bagi angkatan kerja lokal. Dan PCJL bangga dengan kontribusi kami selama ini," kata Dencio menambahkan.
WK Jabung, yang memiliki beberapa fasilitas kunci di Betara, Tanjung Jabung Barat, dan Geragai, Tanjung Jabung Timur, merupakan salah satu blok migas dengan performa terbaik di Indonesia.
Pada 2022, PCJL mencatatkan realisasi lifting harian rata-rata sebesar 15.618 BOPD minyak dan kondensat serta 173 MMSCFD gas dimana antara KKKS lainnya, PCJL berada di peringkat ketujuh untuk produksi minyak dan kondensat, serta peringkat kesembilan produksi dan salur gas bumi.
Produksi Jabung juga berkontribusi kepada daerah melalui dana bagi hasil minyak dan gas bumi (DBH Migas) dengan realisasi untuk Kabupaten Tanjung Jabung Barat mencapai Rp248,19 miliar dan Tanjung Jabung Timur Rp67,52 miliar di 2023.
"Sejak pertama beroperasi di tahun 1993, Jabung telah menyediakan lapangan kerja bagi lebih dari 50 ribu orang dan tahun ini dipercaya melanjutkan pengelolaan Jabung hingga 20 tahun mendatang dan tidak hanya berkomitmen untuk terus memberdayakan tenaga kerja lokal," kata Dencio.
Sementara itu, Johansyah menegaskan kegiatan hulu migas di daerah merupakan program yang telah ditetapkan negara dan masih banyak yang beranggapan pengelolaan sumur-sumur migas yang ada di Jambi dikelola swasta. Padahal KKKS mewakili pemerintah pusat dalam melaksanakan aktivitas pengeboran migas tersebut.
"Untuk itu para camat dan kades, tolong dibantu menyampaikan bahwa ini bukan murni kegiatan pribadi atau swasta, melainkan atas nama negara. Banyak yang telah diberikan oleh KKKS, tidak hanya melalui DBH tapi juga program-program TJS, selain peran PCJL dalam penyediaan lapangan kerja," katanya.
Sedangkan, Bupati Tanjabbar Anwar Sadat juga mengharapkan perusahaan dapat meningkatkan kerja sama dalam program-program TJS yang bermanfaat bagi masyarakat, seperti program pemberdayaan yang sejalan dengan program pengentasan kemiskinan pemerintah daerah.
"Pemkab Tanjung Jabung Barat bersama dengan PCJL mempunyai program pengurangan stunting dan kami dibantu dalam penyediaan alat-alat antropometri sehingga, alhamdulillah, dari 114 desa, hampir semuanya sudah punya alat itu," kata Anwar Sadat.
Kepala Departemen Operasi Perwakilan SKK Migas Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) Bambang Dwi Djanuarto menyampaikan terima kasih atas dukungan dari para pemangku kepentingan, mulai dari Pemerintah Provinsi Jambi, Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, TNI, POLRI dan masyarakat yang mendukung kegiatan operasi hulu migas.
"Dukungan tersebut sangat diperlukan dalam kegiatan hulu migas dalam upaya meningkatkan produksi migas untuk ketahanan energi serta target 1 juta barel minyak per hari dan 12 juta kaki kubik gas per hari tahun 2030,” ungkapnya.
Selain itu, Bambang mengingatkan agar kegiatan pengebotan di wilayah Kerja Jabung dilaksanakan sesuai dengan standar kesehatan dan keselamatan tertinggi agar aspek-aspek di dalam K3LL dapat terpenuhi dengan baik sehingga dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di lapangan.
Selanjutnya, Bambang menyampaikan bahwa saat ini produksi harian rata-rata Jabung adalah sebesar 15.452 BOPD minyak dan 156 MMSCFD gas.
Di wilayah Sumbagsel, produksi total adalah sekitar 70.000 BOPD minyak dan 1.698 MMSCFD gas hingga semester I-2023. Sumbangan Jabung sangat signifikan bagi kesinambungan produksi untuk menjaga ketahanan produksi minyak dan gas nasional.
"Demi kelancaran operasi, SKK Migas berharap PCJL tetap mengedepankan aspek kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan agar operasi di Jabung berjalan dengan aman, lancar dan andal sesuai dengan tujuan diharapkan bersama," katanya.
Baca juga: SKK Migas PetroChina dan Polres gelar sunatan massal gratis di Jambi
Baca juga: Bersama SKK Migas-KKKS, FJM kunjungan lapangan ke Jindi South Jambi
Baca juga: SKK Migas berkomitmen dorong penerbitan aturan sumur minyak masyarakat