Jakarta (ANTARA) -
"Kekerasan di Papua sudah makin mengerikan. Korbannya kali ini adalah masyarakat sipil, aktivis perempuan dan anak Papua. Kami amat sesalkan dan mengutuk keras kejadian ini," kata Christina dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Christina mengatakan bahwa aparat harus bertindak tegas mengusut tuntas kasus tersebut.
Menurut dia, kekerasan yang menimpa warga sipil akan menimbulkan gejolak sosial yang lebih besar apabila tidak ada tindakan serius.
"Aparat harus bertindak tegas. Sebelumnya juga banyak korban masyarakat sipil berjatuhan. Jangan sampai negara dianggap lemah di hadapan kelompok kriminal yang secara brutal hanya ingin menunjukkan eksistensi mereka," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa kejadian ini telah menciptakan teror dan ketakutan luar biasa bagi kelompok masyarakat lain. Bahkan, situasi konflik di Papua dengan eskalasi kekerasan yang terus meningkat sudah di luar batas nalar kemanusiaan.
"Ketika yang menjadi korban adalah aktivis kemanusiaan, situasi sudah darurat. Tidak bisa dengan cara biasa lagi. Perempuan, anak-anak, dan aktivis kemanusiaan, mereka harus dilindungi dan tidak ada hubungannya dengan konflik antarkombatan. TNI dan Polri harus ambil sikap tegas," ujarnya.
Dikatakan pula bahwa solusi masalah Papua harus diurai mulai dari persoalan pengendalian keamanannya terlebih dahulu.
"Pengendalian keamanan harus jadi prioritas saat ini sebelum berbicara soal-soal yang lain. Presiden bolak-balik ke Papua, masalah keamanan harus jadi prioritas. Kami dorong fokus dahulu pada urusan pengendalian keamanan, baru urusan yang lain," kata Christina.
Sebelumnya, Dandim 1702/Jayawijaya Letkol (Cpn) Athenius Murip mengatakan bahwa korban Michella Kurisi Doga meninggal pada hari Senin (28/8).
Evakuasi jenazah mengalami kesulitan karena medan yang sulit dan terjal, selanjutnya jenazah dibawa ke RSUD Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Michelle Kurisi merupakan aktivis sosial yang banyak dikenal masyarakat dan para tokoh karena kepeduliannya terhadap perempuan dan anak-anak di pelosok Papua.
"Selain itu, Michelle Kurisi merupakan cucu Kepala Suku Silo," kata Athenius Murip.
Sementara itu, Kabid Dokkes Polda Papua Kombes dr. Nariyana mengatakan bahwa tim dari Rumah Sakit (RS) Bhayangkara sedang melaksanakan autopsi terhadap jenazah Michele Kurisi Doga, yang menjadi korban penembakan di Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua Pegunungan.
"Autopsi masih berlangsung di RS Bhayangkara Jayapura," katanya saat dihubungi ANTARA di Jayapura, Jumat (1/9) malam.