Nusa Dua, Bali (ANTARA) - BUMN, PT Telkom Indonesia melalui anak usahanya Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin) menjadikan Indonesia sebagai pusat konektivitas kabel laut internasional karena memiliki infrastruktur berskala global.
Adapun salah satu proyek Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) yang sedang berjalan itu dilakukan bersama dengan konsorsium Bifrost.
Tak hanya itu, pihaknya juga sedang merancang pembangunan tujuh sistem kabel laut hingga 2026 untuk memperkuat posisi Indonesia menjadi pusat bisnis kabel laut sehingga mendorong bisnis usahanya dan strategi bisnis induk perusahaan, Grup Telkom.
Namun, ia tidak membeberkan nilai investasi yang akan digelontorkan untuk membangun megaproyek kabel laut itu.
“Tanpa menyebut angka tapi bisnis Telin itu 85 persen berasal dari global dan hanya 15 persen dari dalam negeri. Jadi kalau fasenya Telin itu sekarang sudah bukan perusahaan ekspansi global tapi perusahaan global dari Indonesia,” katanya.
Tak hanya itu, perusahaan itu juga sudah memiliki kantor perwakilan di 14 negara termasuk baru-baru ini masuk Vietnam.
Ia menjelaskan pembangunan kabel laut yang sedang berjalan dan rencana pembangunan proyek kabel laut itu akan mendukung infrastruktur yang saat ini dimiliki yakni kabel laut internasional di 58 lokasi di 26 negara.
Apabila kabel laut itu diukur, lanjut dia, memiliki panjang lebih dari 250 ribu kilometer atau setara lima kali keliling bumi.
“Bukan hanya sekali tapi lima kali kali keliling bumi terbentang dari Asia, Asia ke Amerika, Asia ke Eropa, Timur Tengah-Eropa,” imbuhnya.
Pihaknya terus melakukan pengembangan bisnis untuk menjadi mitra pemain global untuk infrastruktur digital termasuk membantu pemain global itu melakukan ekspansi bisnis di kawasan regional termasuk Indonesia.
Sementara itu, Direktur Wholesale dan Layanan Internasional Telkom Bogi Witjaksono mengungkapkan Telin menjadi agen pembangunan yang berinteraksi dengan pemain global, mencermati bonus demografi Indonesia yang dekat dengan digitalisasi sehingga pihaknya perlu mereformasi bisnis.
Selain kabel laut, lanjut dia, anak usaha tersebut juga sudah 10 tahun bermain dalam pusat data termasuk empat pusat data di luar negeri.
“Telin harus hijrah menjadi salah satu hub konektivitas baik itu data dan pusat data minimal di Asia,” katanya.