Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kondisi cuaca di mayoritas kota besar Indonesia masih didominasi berawan hingga cerah berawan.
Efa menuturkan cuaca berawan hingga cerah berawan di Pulau Sumatera berpotensi terjadi di Tanjung Pinang, Pangkal Pinang, dan Lampung.
Masyarakat perlu waspada ada potensi asap di Palembang dan Jambi, serta kabut di Bengkulu.
Sedangkan, potensi hujan dengan intensitas ringan berada di Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, dan Padang.
Di Pulau Jawa sebagian besar cuaca berawan hingga cerah berawan. Adapun Denpasar diperkirakan berawan, Mataram cerah berawan, dan Kupang cerah.
Di Pulau Kalimantan, BMKG memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai adanya potensi hujan petir di Pontianak. Begitu pula bagi masyarakat yang bermukim di wilayah Palangka Raya dan Banjarmasin agar waspada karena diperkirakan berasap.
Kemudian, wilayah Samarinda dan Tanjung Selor diperkirakan terdapat potensi hujan dengan intensitas ringan.
Di Pulau Sulawesi, BMKG memperkirakan wilayah Palu berpotensi hujan petir dan Gorontalo diperkirakan cerah. Prakiraan cuaca berawan hingga cerah berawan di Makassar, Manado, Kendari, dan Mamuju.
Sedangkan wilayah timur Indonesia tepatnya di Ambon, Jayapura, dan Manokwari diperkirakan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, serta Ternate berawan.
"Masyarakat juga perlu mewaspadai adanya angin kencang yang berpotensi terjadi di Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Selatan," kata Efa.
BMKG memperingatkan ada potensi gelombang laut dengan ketinggian 2,5 hingga 4 meter di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera, Samudera Hindia sebelah selatan Jawa hingga Pulau Sumba, perairan selatan Kalimantan, dan Samudera Pasifik sebelah utara Halmahera.
Suhu udara di kota-kota besar di Indonesia berkisar antara 19 hingga 35 derajat Celcius dan kelembapan udara 35 sampai 100 persen.
Waspada juga terhadap wilayah dengan tingkat kemudahan terbakar pada lapisan atas permukaan tanah dengan kategori sangat mudah terbakar yang berada di Sumatera bagian tengah hingga selatan, sebagian besar Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, sebagian besar wilayah Kalimantan bagian selatan, sebagian besar Sulawesi dan Papua bagian selatan.
"Kami mengimbau masyarakat yang berada di wilayah-wilayah tersebut untuk menghindari aktivitas yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan," kata Efa.