Jambi (ANTARA) - Universitas Jambi (Unja) mengajarkan pemanfaatan limbah ikan menjadi produk pangan ternak yang bermanfaat bagi masyarakat di Kecamatan Kuala Jambi, Tanjung Jabung Timur, Jambi, serta memberikan dampak ekologis, peningkatan nutrisi dan ekonomi masyarakat setempat.
Sekretaris PUI eMedical Unja, Uce Lestari, di Jambi, Jumat, mengatakan bersama Mahasiswa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Prodi Perikanan, pihaknya menyosialisasikan kepada masyarakat pemanfaatan limbah ikan seperti tulang ikan, sisik ikan, kepala ikan, kulit ikan dan lainnya, guna diolah menjadi tepung untuk bahan baku produk pangan ataupun pakan ternak.
"Sosialisasi ini diikuti 20 peserta pelaku UMKM yang ada di sekitar Kampung Laut," katanya.
Kampung Laut yang terletak di Kecamatan Kuala Jambi merupakan kelurahan nelayan yang terletak di pesisir Tanjung Jabung Timur. Kelurahan ini dikenal sebagai salah satu penghasil ikan terbesar di wilayah tersebut.
Penduduk Kampung Laut sebagian besar hidup dari aktivitas perikanan, baik itu nelayan yang pergi melaut untuk menangkap ikan, maupun warga yang terlibat dalam pengolahan ikan di darat. Keberadaan Kampung Laut menjadi sangat strategis karena dekat dengan perairan yang kaya sumber daya laut.
Adapun manfaat pengolahan limbah ikan, kata dia, dapat mengurangi limbah organik di lingkungan perairan, membantu menjaga keseimbangan ekosistem laut, mengurangi pencemaran lingkungan, serta dapat membantu memenuhi kebutuhan protein masyarakat, terutama dalam wilayah yang kekurangan sumber protein hewani.
Menurutnya, jika pemanfaatan ini berkelanjutan, maka akan menciptakan lapangan kerja dan peluang usaha bagi masyarakat setempat, sehingga pemanfaatan limbah ikan sebagai bahan baku produk pangan dapat memberikan manfaat ekologis, nutrisi, dan ekonomi yang signifikan.
“Saya berharap dengan adanya pemanfaatan limbah ikan menjadi tepung ikan yang bermanfaat sebagai bahan baku dalam produk pangan yang mengandung nilai nutrisi terutama protein, dapat mampu mengurangi kasus stunting yang meningkat saat ini," kata Uce Lestari.