Jakarta (ANTARA) - PT PP (Persero) dinilai memiliki kompetensi dalam bidang pengelolaan air limbah setelah mampu menyelesaikan pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpadu (SPALDT) secara terpusat di Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Presiden Joko Widodo pada Kamis (26/10/2023) meresmikan SPALDT di Kota Palembang. Ini merupakan proyek join venture antara PT PP dan Mc Connell Dowell Indonesia dengan nilai proyek sekitar Rp475,3 miliar dan pendanaan proyek ini berasal dari dana hibah Pemerintah Australia melalui Departemen of Foreign Affairs & Trade.
Novel mengatakan, proyek ini didanai oleh Pemerintah Australia dan diawasi oleh konsultan asing, sehingga membuktikan perseroan kompeten dalam sektor pembangunan SPALDT berstandar Internasional.
Saat ini, katanya, perseroan juga sedang mengerjakan proyek sejenis di beberapa kota di Indonesia seperti di Makassar, Pekanbaru, dan KIT Batang.
"Dengan pengalaman yang kami punyai saat ini kami optimis proyek tersebut dapat diselesaikan dengan kualitas yang baik serta dapat bermanfaat kepada seluruh masyarakat,” kata Novel.
Proyek SPALDT ini menempati lahan seluas 5,9 hektare di Kelurahan Sei Selayur, Kecamatan Kalidoni Palembang. Masa pelaksanaan proyek dari tanggal 25 Agustus 2020 - 28 Desember 2022 dengan porsi Join Venture sebanyak 51 persen Mc Connell Dowell Indonesia (MDI) dan 49 persen PT PP.
SPALDT memiliki total kapasitas mencapai 20.300 m3 per hari, dimana diharapkan instalasi pengelolaan air limbah ini dapat dirasakan sampai dengan 21.700 Sambungan Rumah (SR) atau mengcover 10% kebutuhan masyarakat Palembang.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengatakan, “Selama 9 tahun saya menjabat menjadi presiden, sudah banyak proyek-proyek yang saya resmikan, proyek bendungan, jalan tol, gedung, bandara akan tetapi baru kali ini saya meresmikan proyek instalasi pengolahan air limbah secara terpusat, tentunya hal ini kita harapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi kesehatan masyarakat dan menjaga lingkungan kita."