Jambi (ANTARA) - Dosen dan mahasiswa teknik elektro fakultas sains dan teknologi Universitas Jambi (Unja) memperkenalkan teknologi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) kepada pelajar dari sejumlah sekolah kejuruan di daerah itu.
Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Unja Nehru di Jambi, Selasa, mengatakan pengenalan ini dilakukan untuk membekali para siswa-siswi dengan ilmu, keterampilan pada teknologi PLTS serta meningkatkan pemahaman siswa dan guru dalam bidang tersebut.
Pengenalan teknologi ini menjadi implementasi salah satu tridharma perguruan tinggi, karena dengan mendekatkan teknologi PLTS kepada pelajar dan tenaga pendidik perlu dilakukan mengingat kebutuhan energi listrik di Indonesia selalu meningkat dari tahun ke tahun.
Ia menjelaskan bahwa Provinsi Jambi memiliki potensi PLTS yang besar dan masih terdapat beberapa daerah belum teraliri listrik dari PLN. PLTS menjadi solusi yang tepat untuk pembangkit listrik dalam skala kecil.
Baca juga: Unja pertegas pentingnya penanganan dan pencegahan kekerasan seksual
“Atas dasar permasalahan tersebut kami menyelenggarakan kegiatan pengabdian ini di SMKN 9 Kabupaten Muarojambi dan SMK Teknologi Penerbangan Indonesia Jambi," kata dia.
Wakil Kepala SMKN 9 Muaro Jambi mengungkapkan bahwa PLTS merupakan hal yang baru untuk sekolah. Siswa di sekolah tersebut belum mendapatkan pembelajaran terkait PLTS secara praktis. Pengenalan PLTS ini membuka wawasan siswa untuk mempelajari teknologi pada pembangkit listrik.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Kepala SMK Teknologi Penerbangan Indonesia Jambi Delfiandry . Menurutnya, teknologi PLTS saat ini sedang digerakkan untuk diterapkan di Indonesia, potensinya yang besar dan sumber energi fosil yang semakin menipis mengharuskan pelajar sebagai sumber daya manusia masa depan mempelajari teknologi ini.
Dengan adanya pelatihan ini menjadikan dasar awal pihak sekolah mempelajari lebih dalam PLTS, kata Delfiandry.
Selain melakukan pelatihan, Unja juga menyerahkan trainer kit PLTS serta modul pembelajaran untuk sekolah-sekolah tersebut.
Baca juga: Unja perkuat kemampuan mahasiswa berkebutuhan khusus
Baca juga: Mahasiswa Unja ciptakan obat penyakit kulit hewan ternak