Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengemukakan bahwa perguruan tinggi harus berorientasi pada masa depan, mengajarkan ilmu-ilmu yang tetap relevan pada masa mendatang.
"Perguruan tinggi harus berorientasi pada masa depan. Ilmu yang diajarkan hari ini semestinya relevan dan aplikatif dengan kondisi di masa mendatang," katanya saat menyampaikan sambutan secara virtual dalam acara Wisuda Sarjana Strata Satu XXVII Sekolah Tinggi Agama Islam Shalahuddin Al-Ayyubi Jakarta pada Minggu.
Dalam sambutannya, yang disiarkan di saluran YouTube Sekretariat Wakil Presiden, Wakil Presiden mengatakan bahwa institusi pendidikan, termasuk perguruan tinggi, semestinya tidak hanya fokus pada jumlah lulusan tetapi juga pada kualitas alumninya.
Ia mengatakan, ilmu pengetahuan yang didapat di perguruan tinggi seharusnya dapat digunakan untuk membantu sesama dan berkontribusi pada upaya untuk menyelesaikan persoalan bangsa.
"Hidupkan semangat toleransi, menghargai keragaman, serta menghormati perbedaan dalam bingkai persatuan dan kesatuan," katanya.
Wakil Presiden juga menyampaikan bahwa para peserta didik maupun tenaga pendidik harus bisa menjadi agen kebaikan, pelopor perubahan, sekaligus suri teladan bagi masyarakat.
"Saya mengajak para wisudawan dan wisudawati sekalian untuk tidak hanya menjadi saksi yang pasif, tetapi justru menjadi motor penggerak dalam pembangunan bangsa ini," katanya.
Pada akhir sambutannya, Wakil Presiden berpesan kepada jajaran pengurus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Shalahuddin Al-Ayyubi untuk terus berinovasi dan berusaha memajukan pendidikan.
"Sekolah Tinggi Agama Islam Shalahuddin Al-Ayyubi agar menghidupkan budaya kolaborasi untuk berinovasi, termasuk melalui pola kemitraan dengan berbagai institusi pendidikan, pemerintah, maupun pemangku kepentingan lainnya," kata dia.
Dia berharap para wisudawan STAI Shalahuddin Al-Ayyubi Jakarta dapat mengamalkan ilmu yang sudah diperoleh dan menjadikannya sebagai modal untuk mendatangkan kebaikan bagi umat, bangsa, dan negara.